Ilmu Alamiah Dasar - Biosfer dan Makhluk Hidup
Makalah Ilmu Alamiah Dasar
Oleh : Susilowati
Oleh : Susilowati
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang
disebut“BIOSFER”. Walaupun tipis, lapisan ini di huni oleh lebih dari 1.500.000
macam tumbuhan dan hewan. Biosfer mempunyai arti lingkungan hidup serta lapisan
pada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan. Keaneka ragaman tumbuhan dan
hewan pada suatu wilayah akan berkembangdengan baik apabila memenuhi syarat-syarat
tertentu, baik biotik (fisik) maupun abiotic terpenuhi. Persebaran makhluk hidup
memiliki pengertian keberadaan makhluk hidup pada daerah tertentu, sedangkan
penyebaran makhluk hidup memiliki pengertian cara makhluk hidup itu sampai di
suatu daerah tertentu. Oleh karena itu persebaran makhluk hidup erat kaitannya
dengan daya dukung suatu daerah.
Biosfer sangat mempunyai manfaat dan pengaruh yang besar
untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi. Biosfer juga sangat bermanfaat untuk
makhluk hidup khususnya manusia. Ilmu pengetahuan yang telah mempelajari
biosfer dan makhluk hidup sangat penting dan berguna untuk saat ini maupun
untuk kelangsungan masa depan. Dengan mempelajari biosfer dan makhluk hidup manusia
bisa bersikap lebih baik dalam hal memelihara ekosistem, lingkungan hidup
maupun eksperimen untuk masa yang akan datang, agar alam ini bisa terjaga
dengan baik serta bisa dinikmati sampai masa yang akan datang.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
yang dimaksud dengan Biosfer?
2.
Bagaimana
asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup?
3.
Bagaimana
persebaran flora dan fauna?
1.3 TUJUAN
PERUMUSAN
1.
Untuk
mengetahui maksud dari Biosfer
2.
Untuk
mengetahui asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup
3.
Untuk
mengetahui persebaran flora dan fauna
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Biosfer
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan
dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti
lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk
hidup. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Istilah biosfer pertama
kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang bernama Vladimir Vernadsky pada
tahun 1929. Dalam
pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah
sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar
mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Biosfer dianggap telah
berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
Seluruh
ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya.
a. Litosfer
Merupakan bagian
terpenting manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat
tinggal. Litosfer mempunyai ketebalan 32 km yang berupa ketebalan benua 8 km,
ketebalan dasar laut yang dalam 3,5 km, dan terdiri adri 2 lapisan yaitu
lapisan sebelah atas silicon dan alumunium demgan berat massa rata-rata 2,65. Kandungan
litosfer yaitu sebagi berikut :
Nama Kandungan Mineral
|
Kandungan (%)
|
Oksigen
|
47,7
%
|
Silicon
|
27,7 %
|
Alumunium
|
8,1 %
|
Ferum
|
5 %
|
Calcium
|
3,6 %
|
Natrium
|
2,8 %
|
Magnesium
|
2,1 %
|
Titanium
|
0,6 %
|
Hydrogen
|
0,1 %
|
Lainnya
|
0,7 %
|
Berdasarkan
materi penyusunnya litosfer masih dikelompokkan menjadi beberapa lapisan yaitu
:
ü Lapisan
atas, merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembang biak, lapisan atas
terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati yang
disebut dengan humus.
ü Lapisan
tengah, merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta
pelapukan batuan yang disebut dengan lapisantanah liat.
ü Lapisan
bawah, merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna pembentukannya.
ü Lapisan
batuan induk, merupakan lapisan yang terdapat batuan padat sebagai penyusunnya.
b. Hidrosfer
Merupakan lapisan
yang menutupi permukaan bumi hingga 75 % yamg meliputi lautan, danau dan es
yang terdapat dalam kedua kutub. Hidrosfer berpengaruh terhadap atmosfer karena
keadaan air yang menguap akan membenntuk awan yang selanjutnya akan menimbulkan
hujan dan kembali ke laut lagi, siklus inilah yang menyebabkan air menjadi asin
karena garam mineral pada kerak bumi mudah larut dan terbawa ke laut secara terus
menerus. Gas-gas yang ada di atmosfer juga terlarut dalam hidrosfer dan yang
paling penting bagi kehidupan dilaut adalah terlarutnya gas oksigen dan
karbondioksida
Kandungan
mineral rata-rata air laut yag mudah larut (3,5%) terdiri dari :
ION
|
SIMBOL
|
PERSEN BERAT
|
Chlore
|
Cl-
|
55
|
Natrium
|
Na5
|
30,6
|
Sulfat
|
S04--
|
7,7
|
Magnesium
|
Mg++
|
3,7
|
Calcium
|
Ca++
|
1,2
|
Kalium
|
K+
|
1,1
|
Bikardonat
|
HCO3-
|
0,4
|
c. Atmosfer
Adalah lapisan gas yang menyelubungi
bumi yang mempunyai ketebalan 4800 km terhitung dari permukaan air laut. Udara
berlapis-lapis dan batas setiap lapisan ditentukan oleh peralihan temperature
yang mendadak. Table seluruh lapisan udara ± 1000 km, berat jenisnya makin ke
atas makin mendekati nol.
Kandungan
zat di atmosfer :
-
Nitrogen 78%
-
Oksigen 21%
-
Gas lain termasuk (CO2
dan Argon) 1%
Atmosfer dibagi menjadi berikut :
·
Troposfer
Lapisan
ini merupakan lapisan yang paling bawah, yang memiliki ketabalan 16 kmyang pada
daerah khatulistiwa menipis hingga hanya 8 km pada kutub-kutub bumi. Pada
lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian, setiap
kenaikan 100 m tempereturnya turun 0,5oC. lapisan ini sangat penting
karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat bagi
seluruh makhluk hidup, karena sebagian besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer seperti
iklim hujan, salju, angin dan badai. Hal ini disebabkan di lapisan ini banyak
mengandung uap air. Didalam tropossfer terdapat 3 jenis awan yaitu awan rendah
(cumulus) yang tingginya antara 0-2 km, awan pertengahan (alto cumulus
lenticularis) tingginya antara 2-6 km serta awan tinggi (cirrus) yang tingginya
antara 6-12 km. pesawat terbang mengarungi udara sampai batas lapisan ini.
·
Stratosfer
Lapisan
ini terletak diantara lapisan troposfer dan ionosfer dengan ketinggian 16-80 km
di atas bumi dengan suhurata-rata -35oC. Ciri penting dari lapisan ini
adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet sehingga
sebgaian besar tidak akan mencapai ke permukaan bumi, serapan radiasi sinar
matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara
pada lapisan ini meningkat. lapisan ini mengandung udara kering karena tidak
mengandung uap air.
·
Ionosfer
Lapisan
ini terletak di diatas lapisan Stratosfer
dengan ketinggian 80-800 km. pada lapisan ini terjadi aliran listrik yang kuat
yang dikarenakan adanya pancaran sinar ultraviolet dari matahari, atom dari
lapisan udara ini terionisasi. Lapisan yang paling terionisasi ialah lapisan
Kennelly-Heaviside dan lapisan Appleton, lapisan ini sangat penting dalam
komunikasi radio karena dapat dipergunakan sebagai lapisan pemantul gelombang
radio.
2.
2 Makhluk Hidup
a.
asal-usul makhluk hidup
·
Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa makhluk
hidup datang dibumi dari bagian luar lain alam semesta ini. Diprediksi bahwa
suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan suatu
partikel-partikel kecil.
·
Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi
berasal dari suatu materi yang sangat panasa, kemudian dari bahan itu
mengandung karbon dan notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
·
Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat
muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami
pendinginan melalaui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil.
·
Teori Allen, yang menyatakan bahwa pada saat
keadaan Bumi seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi
yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.
·
Teori Transendemental, atau dari ciptaan yang
merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh
Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa diluar jangkauan Sains.
·
Teori Naturalistuk/Evolusi
Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik menyatakan bahwa kehidupan tercipta melalui
proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi
modern.
Konsep
atau Teori Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles samapai beberapa
abad kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengalamannya, benda-benda hidup
itu mungkin dapat timbul dari benda-yang dibebaskan dari opencemaran lalat
tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak bukti bahwa 2000 juta tahun lalu
keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan keadaam bmi sekarang. Pada saat
sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer) terutama terdiri dari gas
metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur oksigen, nitrigen yang
sangat reaktif, yang bersenyawa sebagai oksidasi nutrida.
sedangkan Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan
menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain penelitian, teori-teori
dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang ada
·
Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari
teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup
dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio spontanea). Ilmuwan yang
mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles
(384–322 SM). Dengan melihat organisme di sekeliling-nya, Aristoteles
berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor
cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing
tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur.
tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur.
Ilmuwan lain
yang mendukung teori ini adalah John Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris ini
melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari
sepotong daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme.
Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari air
kaldu.
·
Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup lagi. Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Para
ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah Francesco Redi (1626–1697), Abbe
Lazzaro Spallanzani (1729–1799), dan Louis Pasteur (1822–1895). Ketiga ilmuwan
ini melakukan percobaan dan membuktikan teori biogenesis.
Þ
Percobaan Francesco Redi
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk
menentang teori abiogenesis. Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging
segar dan dua stoples. Stoples pertama diisi dengan daging dan dibiarkan
terbuka (tidak ditutup), sedangkan stoples kedua diisi daging dan ditutup
rapat.
Setelah
beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan
bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian
bertelur. Untuk meyakinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan
yang kedua. Kali ini stoples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi
hubungan dengan udara, tetapi lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah beberapa
hari, didapatkan daging dalam stoples tersebut membusuk, tetapi dalam daging tersebut
tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak adanya larva ini karena lalat
tidak bisa menyimpan telurnya dalam daging. Oleh karena itu, Redi berkesimpulan
bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk.
Untuk
membuktikan teori biogenesis, Redi melakukan dua percobaan, yakni membiarkan
satu stoples terbuka dan lainnya tertutup.
Þ
Percobaan Lazzaro Spallanzani
Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging atau
(air kaldu). Air kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian
dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka. Sementara itu,
setelah air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu kemudian ditutup rapat
menggunakan gabus.
Setelah
beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh dan berbau busuk yang
disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berasal dari
udara bebas yang masuk ke labu I karena tidak ditutup.
Pada labu II,
ternyata tidak ada perbedaan dari sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya
air kaldu ini disebabkan tidak adanya udara yang masuk ke dalam labu
Percobaan
Spallanzani menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat kehidupan yang berasal
dari mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu yang ditutup tidak terdapat
kehidupan. Berdasarkan hal tersebut, Spallanzani berkesimpulan bahwa kehidupan
bukan berasal dari air kaldu, tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya. Akan
tetapi, para penganut abiogenesis menyanggah penelitian ini dan mengatakan
bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak terdapat udara. Udara dibutuhkan
untuk menyokong kehidupan.
·
Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang
berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Hasil percobaannya tidak dapat
disang-gah lagi oleh pendukung teori abiogenesis. Percobaan yang dilakukan
Louis Pasteur ini sebenarnya penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan oleh
Spallanzani.
Pasteur
menggunakan labu berleher seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher
seperti angsa ini diisi dengan air kaldu. Fungsi dari labu leher angsa ini adalah
agar hubungan antara labu dan udara luar masih ada, artinya masih terdapat
oksigen. Labu ini dipanaskan untuk men-sterilkan air kaldu dari mikroorganisme.
Setelah dipanaskan, labu kemudian
didinginkan dan disimpan.
didinginkan dan disimpan.
Setelah
beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher angsa tetapjernih, namun di
bagian lehernya banyak terdapat debu dan partikel-partikel, sedangkan di labu
lainnya yang tidak berleher angsa, air kaldunya mengan-dung mikroorganisme.
Berdasarkan hasil percobaannya, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme
yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, melainkan
dari mikroorganisme yang ada di udara.
Percobaan Louis
Pasteur
Hasil percobaan
Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Dari hasil percobaannya,
Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut
menyatakan beberapa hal, di antaranya omne vivum ex ovo , yakni setiap makhluk
hidup berasal dari telur, omne ovum ex vivo, yakni setiap telur berasal dari
makhluk hidup, dan omne vivum ex vivo, yakni setiap makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup sebelumnya.
·
Teori Evolusi Kimia
Ternyata gugurnya teori abiogenesis oleh teori biogenesis tidak
membuat ilmuwan berhenti menyelidiki tentang asal-usul kehidupan. Ilmuwan yang
menyatakan teori tersebut adalah Harold Urey. Urey menyatakan bahwa pada
periode tertentu, atmosfer bumi mengan-dung molekul metana (CH 4), amonia (NH
4), air (H2O), dan karbon dioksida(CO2).
Karena pengaruh
dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi
tersebut menghasilkan suatu zat hidup yang diduga virus. Zat hidup tersebut
berkembang selama jutaan tahun membentuk makhluk hidup. Teori yang
dikemukakannya tersebut, kemudian dikenal dengan teori Urey .
Untuk
membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah percobaan. Peralatan
yang dirancang Miller, yakni ruang bunga api diisi dengan campuran gas meniru
atmosfer purba, sementara botol kaca kecil diisi dengan air murni seperti sup
purba. Miller membuat kilat buatan dengan bunga api listrik di antara dua
elektroda dalam atmosfer buatan tersebut. Ia juga memanaskan air laut
tiruannya. Percobaan ini berlangsung selama seminggu dan dapat menghasilkan
beragam senyawa organik.
Di alam nyata,
reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan tahun sehingga dapat membentuk
hasil yang lebih kompleks. Pada titik tertentu dari proses yang panjang ini,
senyawa kimia dapat terbentuk dengan sendirinya. Jika pada proses membentuk
diri ini terkadang terdapat kesalahan, senyawa kimia ini dapat menyesuaikan
diri dan berevolusi melalui proses seleksi kimiawi. Jadi, kehidupan tidak
terbentuk secara tiba-tiba melainkan timbul secara bertahap dari senyawa tidak
hidup.
·
Teori Evolusi Biologi
Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia terjadi
sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti sebelumnya, zat anorganik berupa
air, metana, karbon dioksida, dan amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat
anorganik tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi
listrik yang berasal dari petir.
Suhu di bumi
terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis
batuan di bumi yang banyak mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik
tersebut terbawa ke lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau
sup primordial. Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam
sup purba, terkandung zat
anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.
anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.
Þ
Terbentuknya Makhluk Hidup
Prokariotik
Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik dimulai sedikitnya pada
3,5 miliar tahun yang lalu. Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama dan
paling sederhana. Mereka hidup dan berevolusi di bumi selama 2 miliar tahun.
Prokariotik dianggap paling primitif, karena selnya hanya memiliki membran sel.
DNA, RNA hasil transkripsi, dan molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma
tanpa dibatasi membran.
Prokariotik
pertama kemungkinan merupakan kemoautrotof yang menyerap molekul organik bebas
dan ATP di sup purba melalui sintesis abiotik. Seleksi alam menyebabkan
prokariotik yang dapat mengubah ADP menjadi ATP melalui glikolisis bertambah.
Akhirnya, prokariotik yang dapat melakukan fermentasi berkembang dan hal
tersebut menjadi cara hidup organisme di bumi karena belum tersedianya O2.
Beberapa Archaebacteria dan beberapa bakteri obligat anerob yang sekarang hidup
melalui fermentasi, mirip dengan prokariotik terdahulu.
Þ
Terbentuknya Organisme
Fotoautotrof
Ketika kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi prokariotik
melebihi kecepatan sintesis untuk menggantikan molekul organik, berkembanglah prokariotik
yang dapat membuat molekul organiknya sendiri. Pada prokariotik awal, pigmen
yang dapat menyerap cahaya digunakan untuk menyerap kelebihan energi cahaya
(terutama dari sinar ultraviolet) yang membahayakan bagi sel yang hidup di
permukaan.
Selanjutnya,
pigmen ini mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis ATP. Prokariotik
ini mirip dengan Archaebacteria yang disebut bakteri halofik. Pigmen yang
menangkap cahaya dikenal dengan bakteriorhodopsin
yang dibuat pada membran plasma. Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat menggunakan cahaya untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi NADP+ dan dapat memfiksasi CO2. Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk menggunakan H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan CO2.
yang dibuat pada membran plasma. Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat menggunakan cahaya untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi NADP+ dan dapat memfiksasi CO2. Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk menggunakan H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan CO2.
Cyanobacteria
berkembang dan mengubah bumi dengan melepaskan O2 sebagai efek fotosintesis.
Cyanobacteria berkembang antara 2,5 miliar hingga 3,4 miliar tahun yang lalu.
Mereka hidup bersama prokariotik lain membuat koloni. Fosil koloni ini disebut
stromatolit yang banyak ditemukan di perairan air tawar dan air laut
Þ
Bangkitnya Organisme Eukariotik
Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu. Hal yang
sangat membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah adanya organel-organel
yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik yang kompleks dapat terbentuk
dari prokariotik yang sederhana?
Sistem membran
organel-organel pada eukariotik dapat terbentuk dari invaginasi yang terspesialisasi.
Pada eukariotik terdahulu, invaginasi (pelekukan ke dalam) dapat terjadi
sehingga membentuk membran inti dan retikulum endoplasma.
Proses lain
yang disebut endosimbiosis menjelaskan pembentukan mitokondria, kloroplas, dan
beberapa organel eukariotik lain. Teori ini di-kemukakan oleh Lynn Margulis .
Endo berarti di dalam dan simbiosis berarti hidup bersama. Endosimbiosis
terjadi ketika sel simbion hidup secara permanen di dalam sel lain (sel inang)
dan interaksi ini menguntungkan keduanya .
Berdasarkan
teori ini, eukariotik berkembang setelah sel fotosintesis muncul dan oksigen
melimpah di atmosfer. Kloroplas dan mitokondria tampaknya merupakan evolusi sel
prokariotik yang melakukan endosimbiosis dengan sel prokariotik besar. Nenek
moyang mitokondria kemungkinan besar adalah sel prokariotik heterotrof yang
mampu menggunakan oksigen dan menghasilkan energi. Adapun nenek moyang
kloroplas kemungkinan adalah Cyanobacteria.
Sel eukariotik
hasil endosimbiosis ini sekarang kita kenal dengan nama Protista. Makhluk hidup
eukariotik satu sel ini sangat beranekaragam. Beberapa Protista dapat
berfotosintesis, sebagian lagi bersifat heterotrof dan dapat aktif bergerak.
Sebagian mirip jamur dan mendapatkan makanan
dengan menyerap secara absorpsi.
dengan menyerap secara absorpsi.
Makhluk hidup
eukariotik banyak sel, seperti rumput laut, tumbuhan dan hewan kemungkinan
berasal dari Protista yang berkoloni. Koloni Protista tersebut mengalami
spesialisasi dan saling bergantung satu sama lain, namun semakin efisien dalam
melakukan aktivitasnya. Hal ini terus terjadi hingga kehidupan memasuki daratan
dan muncullah makhluk hidup banyak sel yang lebih kompleks.
Bukti-bukti
evolusi ini semakin diperkuat oleh sistematika molekuler berdasarkan
perbandingan DNA organisme. Perbandingan gen RNA mengidentifikasikan bahwa
alpha proteobacteria adalah kerabat dekat mitokondria dan Cyanobacteria adalah
kerabat dekat kloroplas. Sistematika molekuler memberikan cara baru mengungkap
evolusi dan kekerabatan makhluk hidup.
·
Waktu Geologis
Berdasarkan
catatan geologis, bumi ini telah ada kurang lebih 4,5 miliar tahun yang lalu
sebagai hasil dari sebuah ledakan mahadahsyat di angkasa. Kehidupan
diperkirakan mulai hadir 1 miliar tahun dan oleh para ahli percaya bahwa lautan
merupakan tempat awal mula hadirnya kehidupan. Keberadaan organisme
multiseluler dimulai kira-kira 600 juta tahun yang lalu pada awal masa
Paleozoic.
Ada empat masa
yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. Masa tersebut adalah
proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan senozoik
Þ
Proterozoik
Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal dengan bakteri (prokariotik). Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu.
Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal dengan bakteri (prokariotik). Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu.
Þ
Paleozoik (Kehidupan Kuno)
Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan, invertebrata,
dan hewan vertebrata pertama, masa ini terjadi sekitar 230 juta sampai dengan
600 juta tahun yang lalu. Perkembangan masa ini dimulai dengan semakin
banyaknya kehadiran organisme invertebrata di lautan. Beberapa jenis di
antaranya masih tersisa hingga kini, di antaranya adalah kelompok
Echinodermata, Arthropoda, dan Mollusca. Pada masa ini juga mulai hadirnya
zaman karbon sehingga diduga mulai terjadi invasi tumbuhan di daratan.
Selama zaman
karbon ini, cuacanya sangat panas dan lembap. Di daratan banyak terdapat
tumbuhan dan konifer. Jenis tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan
kita ketersediaan bahan bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga
mulai mengisi daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar
dari serangga yang umum kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun mulai
muncul di laut.
*Perbandingan
DNA memberikan cara baru untuk mengetahui kekerabatan antarmakhluk hidup.
Þ
Mesozoik (Zaman Reptilia)
Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga,
dinosaurus, burung, dan mamalia. Masa ini terjadi antara 250 sampai dengan 60
juta tahun yang lalu. Pada masa ini, banyak spesies reptil dari masa zaman
karbon mengalami kepunahan tanpa sebab yang pasti dan digantikan dengan jenis
dinosaurus. Masa ini dipenuhi dengan jenis-jenis dinosaurus herbivora dan
karnivora. Pada zaman jurasik dan cretaceous, jenis reptil yang hidup berukuran
sangat besar. Beberapa jenis Sauropods, seperti Brontosaurus dan Brachiosaurus
merupakan organisme terbesar yang pernah hidup di daratan bumi kita.
Þ
Senozoik (Zaman Mammalia)
Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga
terjadi diversifikasi tumbuhan berbunga, serangga, burung dan mamalia. Selain
itu, masa ini juga merupakan awal mula hadirnya manusia (sekitar 3 juta tahun
yang lalu).
b. Ciri-ciri
Makhluk hidup
·
Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga
oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Adapun nama-nama alat pernapasan selain paru-paru yakni:
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga
oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Adapun nama-nama alat pernapasan selain paru-paru yakni:
-
Alat pernafasan pada tumbuhan disebut
stomata atau lentisel
-
Alat pernafasan pada hewan
adalah paru paru,insang trakea dan kulit
-
Burung memiliki alat bantu
pernafasan yang disebut pundi pundi udara
·
Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia
dan hewan jelas tampak terlihat. Dari geerakan itu
makhluk hidup bisa berjalan, berlari, dan menggerakkan
tangan, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan
hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki.
Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya. Selain
manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini
tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada
tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu
bila disentuh. Daun-daun pohon petai cina
yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke
arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu
menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan
disebabkan karena ada rangsangan dari luar.
- Makan
Seluruh makhluk hidup membutuhkan
makanan. Makanan yang dimakan harus
mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan
oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan
mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Fungsi
makan pada makhluk hidup:
Þ
Menimbulkan energi ( tenaga )
Þ
Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
Þ
Mengganti sel-sel tubuh yag
rusak . Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau
daun lewat proses fotosintesa.
- Iritabilitas
Salah satu ciri makhluk hidup
adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan
makhluk hidup memberi tanggapan terhadap
rangsangan disebut iritabilitas. Gerak pada tumbuhan terjadi karena
adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air dan sentuhan.
Misalnya pada daun putri malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan
menjalar ke tempat banyak air, batang tumbuhan akan kea rah sinar matahari
serta akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi. Hewan dan manusia
untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari:
- Telinga untuk mendengar
- Mata untuk melihat
- Kulit untuk meraba
- Hidung untuk mencium
- Lidah untuk mengecap
- Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian
menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap hari, maka
akan tumbuh menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan
sel-sel tubuh sehungga ukuran tubuh menambah dan tidak bisa mengecil kembali.
- Berkembang Biak
Berkembang biak atau reproduksi adalah
kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini
berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi
dua macam, yaitu secara generatif (kawin)
dan secara vegetatif (tak kawin). Pada
hewan tingkat tinggi umumnya berkembang
biak secara kawin, sedangkan pada hewan
tingkat rendah berkembang biak dengan
vegetatif (tak kawin). Tumbuhan tidak hanya berkembang biak
dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetative Contoh perkembangbiakan
vegetatif pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan
tunas.
Þ
Generatif
, yaitu peristiwa terbentuknya individu
baru yang didahului oleh pembuahan (
fertilisasi ) , peembuahan berarti
meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk
zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll
Þ
Vegetatif yaitu
cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi
tidakmeliatkan sel gamet atau sel kelami,
contoh peremangan vegetatif : tunas, membelah
diri, spora, umbi geragih
- Adaptasi
Untuk dapat bertahan hidup di
lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan
diri dengan lingkungannya,Tempat hidup bagi
makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya
disebut habitat. Apabila makhluk hidup tersebut
tidak bisa menyesuaikan diri dengan
lingkungannya maka akan mati atau bisa harus
berpindah ke lingkungan yang baru.adapun jenis-jenis adaptasi yakni :
Þ
Adaptasi morfologi :
penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh, misalnya katak
dan itik mempunyai selaput renang pada kakinya yang digunakan untuk berenang.
Þ
Adaptasi tingkah laku :
penyesuaian terhadap lingkungandan bentuk tingkah laku, misalnya hewan
bermigrasi ke tempat yang banyak makanan.
Þ
Adaptasi fisiologi :
penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku, misalnya berkeringat
saat cuaca panas.
- Memerlukan Suhu Tertentu
Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat
hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat.
untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat
hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.
- Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi)
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan
racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun
zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
Þ
Paru paru mengeluarkan CO2
Þ
Kulit mengeluarkan keringat
Þ
Ginjal mengeluarkan uriine
2.3
Persebaran
Flora dan Fauna
a.
Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan
Flora Dan Fauna.
Keberadaan makluk hidup dimuka bumi ini tidak merata dalam
pengertian selama persyaratan hidup terpenuhi maka, dapat berkembang biak
dengan baik atau sebaiknya akan punah dengan sendirinya. Oleh karena itu
persebaran (keberadaan) makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan potensi daya
dukung yang dimiliki suatu daerah.
Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di
permukaan bumi adalah :
ü Klimatologi atau Iklim.
Setiap
spesies hewan maupun tumbuhan habitatnya berbeda sehingga iklim (unsur cuaca)
disatu pihak mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi dilain pihak
merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup dan berkembang.
Þ Temperatur (suhu udara).
Jenis
tumbuhan maupun hewan tertentu mempunyai toleransi spesies terhadap suhu
artinya mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal bagi kehidupannya
dalam arti batas suhu minimal dan maksimal.
Contoh
: Pohon kelapa tumbuh di daerah ilkim tropic dan Burung pinguin hidup di daerah
iklim dingin.
Þ Kelembaban Udara.
Berdasarkan
tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi :
·
Xerophyta
Adalah
tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi
kelembaban udara yang sangat rendah.
Contoh
: Kaktus
·
Mesophyta
Adalah
tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab.
Contoh
: Anggrek, Cendawan.
·
Hygrophyta
Adalah
tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah.
Contoh
: Enceng gondok, Teratai.
·
Tropophyta
Adalah
tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan,
merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.
Contoh
: -
Þ Angin.
Banyak
tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh angin (anemogami) dan proses penyebarannya
juga dibantu oleh angin (anemokori).
Contoh
: Padi penyerbukannya oleh angin, Mahoni penyebarannya oleh angin.
Þ Curah Hujan.
Banyak
sedikitnya curah hujan akan menentukan terhadap formasi vegetasi di muka bumi,
sekaligus mempengaruhi terhadap hewan yang khas pada lingkungan vegetasi
tertentu.
Contoh
: Padang rumput dengan hewan khas biri-biri, sapi.
ü Letak Geografis
Yakini
iklim yang berdasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan
bumi. Daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar
matahari sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak
menerima sinar matahari. Berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi berikut :
Þ Iklim tropic
Þ Iklim subtropic
Þ Iklim sedang
Þ Iklim dingin
ü Elevasi dan morfologi (Kondisi Fisik
Muka Bumi)
Kondisi
fisik yang dimaksud dapat berupa laut, gurun, pegunungan tinggi dsb, yang dapat
menjadi perintang tapi juga dapat sebagai perantara terjadinya perpindahan
flora dan fauna.
Contoh
: Kelapa disebarkan oleh arus laut dan Peg. Andes manghalangi migrasi burung.
ü Kesuburan tanah
Kondisi
tanah yang subur secara ideal apabila terdiri atas 45% unsur anorganik, 5%
unsur organik, 25% unsur air dan 25% unsur udara. Komposisi unsur tanah pada
umumnya mampu memberikan kebutuhan dasar tanaman walaupun kebutuhan
masing-masing tumbuhan berbeda-beda. Pada kawasan tanah yang subur seperti
tanah vulkanis, tufa vulkanis, podzol, margalit, alluvial terdapat berbagai
jenis vegetasi disertai dengan jenis serangga dan unggas. Sedangkan pada tanah
yang kurang subur seperti tanah laterit, terarosa, dan kapur flora dan fauna
kurang berkembang dengan baik.
ü Adaptasi.
Flora
dan fauna mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Contoh
: -
ü Seleksi Alam.
Di
alam berlaku ketentuan yang kuat adalah yang menang, oleh karena itu setiap
binatang akan berusaha untuk menghindari dan bersembunyi dari predatornya.
Contoh
: Capung berwarna kusam lebih banyak dari pada yang berwarna cerah karena lebih
samar terlihat oleh predatornya.
ü Makanan.
Beberapa
jenis hewan hanya terdapat di daerah tertentu karena hanya di daerah tersebut
terdapat makanannya.
Contoh
: Koala hanya terdapat di Australia karena ekaliptus yang menjadi makanannya
hanya tumbuh di benua Australia.
ü Persekutuan Hidup.
Beberapa
jenis flora dan fauna membentuk persekutuan hidup baik secara mutualis,
komensalis atau parasitis.
Contoh
: Tumbuhan Aconitum di Amerika Utara proses penyerbukannya tergantung pada
tawon tertentu sehingga penyebarannya hanya sejauh penggembaraan tawon.
ü Manusia.
Manusia
terhadap faktor yang sangat menentukan terhadap proses penyebaran flora dan
fauna di muka bumi, namun keterlibatannya yang paling akhir baru setelah zaman
penjelajahan dimulai.
Contoh
: -
b.
Persebaran Flora (tumbuhan)
Penamaan bioma (hutan) didasarkan pada jenis flora yang
dominan seperti : hutan bakau, hutan jati, dsb. Komunitas flora secara umum di
dunia dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu hutan dengan tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar, padang rumput
dengan tumbuhan utama adalah rumput dan gurun dengan tumbuhan utamanya adalah
kaktus. Setiap jenis komunitas organism tumbuhan berdasarkan perubahan naik
garis lintang yang menjadi pola penurunan suhunya, dalam pembagian zona menurut
suhu yakni :
ü Hutan Hujan Tropis
Adalah
hutan yang terletak didaerah hujan tropis yang biasanya beriklim tropika basah
(AF). Hutan hujan tropis menutupi 6% permukaan bumi dan dihuni lebih dari
setengah spesies hewan dan tumbuhan didunia. Sepanjang tahun hutan cukup
mendapatkanair dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang
lama sehngga komunitas hutan tersebut kompleks. Bioma (hutan) hutan hujan
tropis terbagi menjadi :
Þ Hutan Tropika Dataran Rendah (hutan
keruing, hutan lagan).
Jenis
floranya paling kaya dan beragam dibandingkan jenis hutan lainnya didunia
dengan diameter pohon sebagian besar 40 cm-80 cm dan bnyak yang berdiameter
>120 cm. Di kawasan barat Indonesia didominasi oleh pohon keruing,
balan, damar, meranti dan giam.
Þ Hutan Hujan Pegunungan Rendah.
Ciri-cirinya
:
·
Terdapat pada ketinggian 500-1500 m dpl.
·
Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat nampak yaitu :
kelompok ketinggian 5-10 m, 15-20 m dan 30-40 m.
·
Terdapat pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari alap
hutan seperti : rasamala dan cemara gunung.
Þ Hutan Hujan Pegunungan Tertinggi.
Ciri-cirinya
:
·
Terdapat pada ketinggian 1500-2400 m dpl.
·
Jenis tumbuhannya lebih sedikit dibanding hutan hujan
pegunungan rendah.
·
Diameter pohon lebih besar, daunnya lebih kecil.
·
Didominasi pohon riung, waru teja dan cemara.
Daerah
penyebarannya : Sumatera, Sulawesi, Papua, Jabar dan Jateng.
Þ Hutan SubAlpin (hutan kabut, hutan
berlumut).
Ciri-cirinya
:
·
Terdapat pada ketinggian 200- 4000 m dpl.
·
Pohon-pohonnya rapat, tetapi pendek antara 8-20 m.
·
Jenisnya sedikit, batang membengkok diselimuti lumut.
Daerah
penyebarannya : Papua.
Þ Hutan Pantai (Fozmasi Butun).
Terdapat
didinding pantai dibelakang pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai
seperti pandan laut dadap dan cemara laut.
Þ Hutan Mangrove ( Hutan Bakau, Hutan
Air Payau ).
Ciri
– cirinya :
·
Lahannya tergenang air laut secara berkala.
·
Airnya payau dengan salinitas 2 - 22 ppm atau air asin
dengan salinitas 38 ppm.
ü Hutan Gugur
Di
daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan
kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang
disebabkan oleh hal-hal berikut:
Þ
Curah hujan merata
sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan
musim panas sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan
daunnya menjelang musim
dingin.
Þ
Musim yang mendahului
musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim
gugur sampai musim
semi, tumbuhan yang menahun
pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim dingin. Yang tinggal
hanya bijinya.
Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.
Þ
Perbedaan hutan gugur
dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan jaraknya. Di hutan gugur, jarak
antara pohon-pohonnya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu
antara 10-20 spesies.
ü Padang Rumput
Daerah
padang rumput ini terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika.
Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur
dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air.
Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah
rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti yang terdapat di
Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai 3 meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian
grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang
pendek. Contohnya adalah rumput buffalo grasses dan rumput
grama. Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti berikut:
·
Tundra terdapat
di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan yang ada adalah
rumput-rumput kerdil
·
Praire (padang
rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan musim
panas. Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput tundra.
·
Stepa terdapat
di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari
rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.
·
Sabana berupa
rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Tumbuhan
yang bias tahan hidup di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan
terhadap kelembaban rendah.
ü Padang gurun
Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan
dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput kearah gurun biasanya
makin jauh makin gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar 250 mm per tahun
atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari
sangat terik dan terjadi penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat
panas. Pada musim panas, suhu dapat lebih dari 40 °C. Perbedaan suhu siang
dan malam hari sangat besar. Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah
tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang
cepat. Pada umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil
seperti duri atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga
dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam
jaringan spon. Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga
dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja
setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang lagi pada musim
berikutnya.
ü Taiga
Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifera,
terutama pohon picia, alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini merupakan bioma yang hanya
terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi
utara (Siberia Utara, Rusia, Amerika Tengah dan utara),
dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
ü Tundra
Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan
kebanyakan di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin
yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan serta terang terus
menerus. Daerah tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan,
karena matahari hanya mencapai 23½°LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang
tinggi, kalau ada pohon maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah
tundra ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichens(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan
warna yang mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada
musim pertumbuhan, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat
beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup meskipun
dalam keadaan beku.
c.
Persebaran
Fauna
Wilayah
persebarab fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian
dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876) . ada faktor penghambat
persebaran fauna yakni Faktor fisik yang
berhubungan dengan keadaan bumi, misalnya perairan, daratan, iklim. Alfred
Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna menjadi 6 wilayah, yakni :
ü Zona Australis
Wilayah ini mencakup
kawasan Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini
adalah kanguru, kiwi, koala, platipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini
seperti burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular
piton.
ü Zona Ethiopian
Wilayah persebarannya
meliputi benua Afrika dari sebelah
selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajahafrika, badakafrika, gorila, babon, simpanse, jerapah,mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki
hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan,kelelawar, dan anjing.
ü Zona Neartik
Wilayah persebarannya meliputi
kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, danGreenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus
berkantung, bison, muskox, caribou,
domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di
wilayah Paleartik seperti kelinci,kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.[3]
ü Zona Neotropik
Wilayah persebarannya
meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan
bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan
piranha dan belut listrik di sungai Amazon, ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah.
Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik
seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil
seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar
penghisap darah.
ü Zona Oriental
Tersebar di
kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di
Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon,
rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua,
gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan
yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet,
gajah, badak, dan harimau.
ü Zona Paleartik
Wilayah persebarannya
sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna
paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta
di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub.
Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies
anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan
dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti
lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup.
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Biosfer terdiri dari Litosfer, Hidrosfer,
Atmosfer.
asal-usul makhluk hidup yakni meliputi Teori Cosmozoa
&Teori Pfluger, Teori Moore, Teori Allen, Teori Transendemental, Teori
Naturalistuk/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik. Untuk mengetahui
asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain
penelitian, teori-teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan
bukti-bukti yang ada yakni dengan menggunakan Teori Abiogenesis, Teori
Biogenesis, Teori Evolusi Kimia, Teori Evolusi Biologi dan Waktu Geologis.
Ciri-ciri Makhluk hidup yakni Bernapas, Bergerak, Makan, Iritabilitas,
Berkembang Biak, Adaptasi, Memerlukan Suhu Tertentu, Mengeluarkan
Zat Sisa ( sekresi)
Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Flora Dan Fauna di
permukaan bumi adalah : Klimatologi atau Iklim, Elevasi dan morfologi (Kondisi
Fisik Muka Bumi), Kesuburan tanah, Adaptasi, Seleksi Alam, Makanan, Persekutuan
Hidup, Manusia.
Persebaran Flora (tumbuhan) di
bagi menjadi Hutan
Hujan Tropis, Hutan
gugur,
Padang
rumput,
Taiga, Tundra
Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran
fauna menjadi 6 wilayah, yakni : Zona Australis, Zona
Ethiopian, zona, Neartik, Zona Neotropik, Zona
Oriental, Zona Paleartik.
3.2 Saran
![*](file:///C:\Users\Toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\Toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\Toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
DAFTAR PUSTAKA
Harmoni,
Ati (2011). Seri Diktat Kuliah : Ilmu
alamiah Dasar. : Penerbit Gunadarma.
Rahim,
Sukirman, dkk . (2014). Ilmu Alamiah
Dasar. Gorontalo : Ideas Publishing
Komentar
Posting Komentar