Ilmu Alamiah Dasar - Biosfer dan Makhluk Hidup



Makalah Ilmu Alamiah Dasar
Oleh : Susilowati
 


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut“BIOSFER”. Walaupun tipis, lapisan ini di huni oleh lebih dari 1.500.000 macam tumbuhan dan hewan. Biosfer mempunyai arti lingkungan hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan. Keaneka ragaman tumbuhan dan hewan pada suatu wilayah akan berkembangdengan baik apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, baik biotik (fisik) maupun abiotic terpenuhi. Persebaran makhluk hidup memiliki pengertian keberadaan makhluk hidup pada daerah tertentu, sedangkan penyebaran makhluk hidup memiliki pengertian cara makhluk hidup itu sampai di suatu daerah tertentu. Oleh karena itu persebaran makhluk hidup erat kaitannya dengan daya dukung suatu daerah.
Biosfer sangat mempunyai manfaat dan pengaruh yang besar untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi. Biosfer juga sangat bermanfaat untuk makhluk hidup khususnya manusia. Ilmu pengetahuan yang telah mempelajari biosfer dan makhluk hidup sangat penting dan berguna untuk saat ini maupun untuk kelangsungan masa depan. Dengan mempelajari biosfer dan makhluk hidup manusia bisa bersikap lebih baik dalam hal memelihara ekosistem, lingkungan hidup maupun eksperimen untuk masa yang akan datang, agar alam ini bisa terjaga dengan baik serta bisa dinikmati sampai masa yang akan datang.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan Biosfer?
2.      Bagaimana asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup?
3.      Bagaimana persebaran flora dan fauna?

1.3  TUJUAN PERUMUSAN
1.      Untuk mengetahui maksud dari Biosfer
2.      Untuk mengetahui asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup
3.      Untuk mengetahui persebaran flora dan fauna

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Biosfer
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Istilah biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang bernama Vladimir Vernadsky pada tahun 1929. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi. Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya.
a.      Litosfer
Merupakan bagian terpenting manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Litosfer mempunyai ketebalan 32 km yang berupa ketebalan benua 8 km, ketebalan dasar laut yang dalam 3,5 km, dan terdiri adri 2 lapisan yaitu lapisan sebelah atas silicon dan alumunium demgan berat massa rata-rata 2,65. Kandungan litosfer yaitu sebagi berikut :
Nama Kandungan Mineral
Kandungan (%)
Oksigen
47,7 %
Silicon
27,7 %
Alumunium
8,1 %
Ferum
5 %
Calcium
3,6 %
Natrium
2,8 %
Magnesium
2,1 %
Titanium
0,6 %
Hydrogen
0,1 %
Lainnya
0,7 %

Berdasarkan materi penyusunnya litosfer masih dikelompokkan menjadi beberapa lapisan yaitu :
ü  Lapisan atas, merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembang biak, lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati yang disebut dengan humus.
ü  Lapisan tengah, merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta pelapukan batuan yang disebut dengan lapisantanah liat.
ü  Lapisan bawah, merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna pembentukannya.
ü  Lapisan batuan induk, merupakan lapisan yang terdapat batuan padat sebagai penyusunnya.
b.      Hidrosfer
Merupakan lapisan yang menutupi permukaan bumi hingga 75 % yamg meliputi lautan, danau dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Hidrosfer berpengaruh terhadap atmosfer karena keadaan air yang menguap akan membenntuk awan yang selanjutnya akan menimbulkan hujan dan kembali ke laut lagi, siklus inilah yang menyebabkan air menjadi asin karena garam mineral pada kerak bumi mudah larut dan terbawa ke laut secara terus menerus. Gas-gas yang ada di atmosfer juga terlarut dalam hidrosfer dan yang paling penting bagi kehidupan dilaut adalah terlarutnya gas oksigen dan karbondioksida
Kandungan mineral rata-rata air laut yag mudah larut (3,5%) terdiri dari  :
ION
SIMBOL
PERSEN BERAT
Chlore
Cl-
55
Natrium
Na5
30,6
Sulfat
S04--
7,7
Magnesium
Mg++
3,7
Calcium
Ca++
1,2
Kalium
K+
1,1
Bikardonat
HCO3-
0,4

c.       Atmosfer
Adalah lapisan gas yang menyelubungi bumi yang mempunyai ketebalan 4800 km terhitung dari permukaan air laut. Udara berlapis-lapis dan batas setiap lapisan ditentukan oleh peralihan temperature yang mendadak. Table seluruh lapisan udara ± 1000 km, berat jenisnya makin ke atas makin mendekati nol.
Kandungan zat di atmosfer :
-          Nitrogen 78%
-          Oksigen 21%
-          Gas lain termasuk (CO2 dan Argon) 1%
 Atmosfer dibagi menjadi berikut :
·         Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, yang memiliki ketabalan 16 kmyang pada daerah khatulistiwa menipis hingga hanya 8 km pada kutub-kutub bumi. Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian, setiap kenaikan 100 m tempereturnya turun 0,5oC. lapisan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat bagi seluruh makhluk hidup, karena sebagian besar dinamika iklim  berlangsung pada lapisan troposfer seperti iklim hujan, salju, angin dan badai. Hal ini disebabkan di lapisan ini banyak mengandung uap air. Didalam tropossfer terdapat 3 jenis awan yaitu awan rendah (cumulus) yang tingginya antara 0-2 km, awan pertengahan (alto cumulus lenticularis) tingginya antara 2-6 km serta awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6-12 km. pesawat terbang mengarungi udara sampai batas lapisan ini.
·         Stratosfer
Lapisan ini terletak diantara lapisan troposfer dan ionosfer dengan ketinggian 16-80 km di atas bumi dengan suhurata-rata -35oC. Ciri penting dari lapisan ini adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet sehingga sebgaian besar tidak akan mencapai ke permukaan bumi, serapan radiasi sinar matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan ini meningkat. lapisan ini mengandung udara kering karena tidak mengandung uap air.
·         Ionosfer
Lapisan ini terletak di diatas  lapisan Stratosfer dengan ketinggian 80-800 km. pada lapisan ini terjadi aliran listrik yang kuat yang dikarenakan adanya pancaran sinar ultraviolet dari matahari, atom dari lapisan udara ini terionisasi. Lapisan yang paling terionisasi ialah lapisan Kennelly-Heaviside dan lapisan Appleton, lapisan ini sangat penting dalam komunikasi radio karena dapat dipergunakan sebagai lapisan pemantul gelombang radio. 

2. 2 Makhluk Hidup
a. asal-usul makhluk hidup
·         Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain alam semesta ini. Diprediksi bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan suatu partikel-partikel kecil.
·         Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panasa, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
·         Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalaui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil.
·         Teori Allen, yang menyatakan bahwa pada saat keadaan Bumi seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.
·         Teori Transendemental, atau dari ciptaan yang merupakan  jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa diluar jangkauan Sains.
·         Teori Naturalistuk/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik menyatakan bahwa kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi modern.
Konsep atau Teori Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles samapai beberapa abad kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengalamannya, benda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari benda-yang dibebaskan dari opencemaran lalat tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak bukti bahwa 2000 juta tahun lalu keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan keadaam bmi sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer) terutama terdiri dari gas metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur oksigen, nitrigen yang sangat reaktif, yang bersenyawa sebagai oksidasi nutrida.
sedangkan Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain penelitian, teori-teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang ada
·         Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di sekeliling-nya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing
tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur.
Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari air kaldu.
·         Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi. Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Para ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah Francesco Redi (1626–1697), Abbe Lazzaro Spallanzani (1729–1799), dan Louis Pasteur (1822–1895). Ketiga ilmuwan ini melakukan percobaan dan membuktikan teori biogenesis.
Þ    Percobaan Francesco Redi
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menentang teori abiogenesis. Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging segar dan dua stoples. Stoples pertama diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka (tidak ditutup), sedangkan stoples kedua diisi daging dan ditutup rapat.
Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian bertelur. Untuk meyakinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua. Kali ini stoples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi hubungan dengan udara, tetapi lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah beberapa hari, didapatkan daging dalam stoples tersebut membusuk, tetapi dalam daging tersebut tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak adanya larva ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya dalam daging. Oleh karena itu, Redi berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk.
Untuk membuktikan teori biogenesis, Redi melakukan dua percobaan, yakni membiarkan satu stoples terbuka dan lainnya tertutup.
Þ    Percobaan Lazzaro Spallanzani
Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging atau (air kaldu). Air kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka. Sementara itu, setelah air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu kemudian ditutup rapat menggunakan gabus.
Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh dan berbau busuk yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berasal dari udara bebas yang masuk ke labu I karena tidak ditutup.
Pada labu II, ternyata tidak ada perbedaan dari sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya air kaldu ini disebabkan tidak adanya udara yang masuk ke dalam labu
Percobaan Spallanzani menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat kehidupan yang berasal dari mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu yang ditutup tidak terdapat kehidupan. Berdasarkan hal tersebut, Spallanzani berkesimpulan bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu, tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para penganut abiogenesis menyanggah penelitian ini dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak terdapat udara. Udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
·         Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Hasil percobaannya tidak dapat disang-gah lagi oleh pendukung teori abiogenesis. Percobaan yang dilakukan Louis Pasteur ini sebenarnya penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani.
Pasteur menggunakan labu berleher seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher seperti angsa ini diisi dengan air kaldu. Fungsi dari labu leher angsa ini adalah agar hubungan antara labu dan udara luar masih ada, artinya masih terdapat oksigen. Labu ini dipanaskan untuk men-sterilkan air kaldu dari mikroorganisme. Setelah dipanaskan, labu kemudian
didinginkan dan disimpan.
Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher angsa tetapjernih, namun di bagian lehernya banyak terdapat debu dan partikel-partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak berleher angsa, air kaldunya mengan-dung mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaannya, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.
Percobaan Louis Pasteur
Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Dari hasil percobaannya, Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut menyatakan beberapa hal, di antaranya omne vivum ex ovo , yakni setiap makhluk hidup berasal dari telur, omne ovum ex vivo, yakni setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan omne vivum ex vivo, yakni setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
·         Teori Evolusi Kimia
Ternyata gugurnya teori abiogenesis oleh teori biogenesis tidak membuat ilmuwan berhenti menyelidiki tentang asal-usul kehidupan. Ilmuwan yang menyatakan teori tersebut adalah Harold Urey. Urey menyatakan bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi mengan-dung molekul metana (CH 4), amonia (NH 4), air (H2O), dan karbon dioksida(CO2).
Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan suatu zat hidup yang diduga virus. Zat hidup tersebut berkembang selama jutaan tahun membentuk makhluk hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut, kemudian dikenal dengan teori Urey .
Untuk membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah percobaan. Peralatan yang dirancang Miller, yakni ruang bunga api diisi dengan campuran gas meniru atmosfer purba, sementara botol kaca kecil diisi dengan air murni seperti sup purba. Miller membuat kilat buatan dengan bunga api listrik di antara dua elektroda dalam atmosfer buatan tersebut. Ia juga memanaskan air laut tiruannya. Percobaan ini berlangsung selama seminggu dan dapat menghasilkan beragam senyawa organik.
Di alam nyata, reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan tahun sehingga dapat membentuk hasil yang lebih kompleks. Pada titik tertentu dari proses yang panjang ini, senyawa kimia dapat terbentuk dengan sendirinya. Jika pada proses membentuk diri ini terkadang terdapat kesalahan, senyawa kimia ini dapat menyesuaikan diri dan berevolusi melalui proses seleksi kimiawi. Jadi, kehidupan tidak terbentuk secara tiba-tiba melainkan timbul secara bertahap dari senyawa tidak hidup.

·         Teori Evolusi Biologi
Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.
Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zat
anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.
Þ    Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik dimulai sedikitnya pada 3,5 miliar tahun yang lalu. Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama dan paling sederhana. Mereka hidup dan berevolusi di bumi selama 2 miliar tahun. Prokariotik dianggap paling primitif, karena selnya hanya memiliki membran sel. DNA, RNA hasil transkripsi, dan molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma tanpa dibatasi membran.
Prokariotik pertama kemungkinan merupakan kemoautrotof yang menyerap molekul organik bebas dan ATP di sup purba melalui sintesis abiotik. Seleksi alam menyebabkan prokariotik yang dapat mengubah ADP menjadi ATP melalui glikolisis bertambah. Akhirnya, prokariotik yang dapat melakukan fermentasi berkembang dan hal tersebut menjadi cara hidup organisme di bumi karena belum tersedianya O2. Beberapa Archaebacteria dan beberapa bakteri obligat anerob yang sekarang hidup melalui fermentasi, mirip dengan prokariotik terdahulu.
Þ    Terbentuknya Organisme Fotoautotrof
Ketika kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi prokariotik melebihi kecepatan sintesis untuk menggantikan molekul organik, berkembanglah prokariotik yang dapat membuat molekul organiknya sendiri. Pada prokariotik awal, pigmen yang dapat menyerap cahaya digunakan untuk menyerap kelebihan energi cahaya (terutama dari sinar ultraviolet) yang membahayakan bagi sel yang hidup di permukaan.
Selanjutnya, pigmen ini mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis ATP. Prokariotik ini mirip dengan Archaebacteria yang disebut bakteri halofik. Pigmen yang menangkap cahaya dikenal dengan bakteriorhodopsin
yang dibuat pada membran plasma. Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat menggunakan cahaya untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi NADP+ dan dapat memfiksasi CO2. Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk menggunakan H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan CO2.
Cyanobacteria berkembang dan mengubah bumi dengan melepaskan O2 sebagai efek fotosintesis. Cyanobacteria berkembang antara 2,5 miliar hingga 3,4 miliar tahun yang lalu. Mereka hidup bersama prokariotik lain membuat koloni. Fosil koloni ini disebut stromatolit yang banyak ditemukan di perairan air tawar dan air laut
Þ    Bangkitnya Organisme Eukariotik
Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu. Hal yang sangat membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah adanya organel-organel yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik yang kompleks dapat terbentuk dari prokariotik yang sederhana?
Sistem membran organel-organel pada eukariotik dapat terbentuk dari invaginasi yang terspesialisasi. Pada eukariotik terdahulu, invaginasi (pelekukan ke dalam) dapat terjadi sehingga membentuk membran inti dan retikulum endoplasma.
Proses lain yang disebut endosimbiosis menjelaskan pembentukan mitokondria, kloroplas, dan beberapa organel eukariotik lain. Teori ini di-kemukakan oleh Lynn Margulis . Endo berarti di dalam dan simbiosis berarti hidup bersama. Endosimbiosis terjadi ketika sel simbion hidup secara permanen di dalam sel lain (sel inang) dan interaksi ini menguntungkan keduanya .
Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel fotosintesis muncul dan oksigen melimpah di atmosfer. Kloroplas dan mitokondria tampaknya merupakan evolusi sel prokariotik yang melakukan endosimbiosis dengan sel prokariotik besar. Nenek moyang mitokondria kemungkinan besar adalah sel prokariotik heterotrof yang mampu menggunakan oksigen dan menghasilkan energi. Adapun nenek moyang kloroplas kemungkinan adalah Cyanobacteria.
Sel eukariotik hasil endosimbiosis ini sekarang kita kenal dengan nama Protista. Makhluk hidup eukariotik satu sel ini sangat beranekaragam. Beberapa Protista dapat berfotosintesis, sebagian lagi bersifat heterotrof dan dapat aktif bergerak. Sebagian mirip jamur dan mendapatkan makanan
dengan menyerap secara absorpsi.
Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti rumput laut, tumbuhan dan hewan kemungkinan berasal dari Protista yang berkoloni. Koloni Protista tersebut mengalami spesialisasi dan saling bergantung satu sama lain, namun semakin efisien dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini terus terjadi hingga kehidupan memasuki daratan dan muncullah makhluk hidup banyak sel yang lebih kompleks.
Bukti-bukti evolusi ini semakin diperkuat oleh sistematika molekuler berdasarkan perbandingan DNA organisme. Perbandingan gen RNA mengidentifikasikan bahwa alpha proteobacteria adalah kerabat dekat mitokondria dan Cyanobacteria adalah kerabat dekat kloroplas. Sistematika molekuler memberikan cara baru mengungkap evolusi dan kekerabatan makhluk hidup.
·         Waktu Geologis
Berdasarkan catatan geologis, bumi ini telah ada kurang lebih 4,5 miliar tahun yang lalu sebagai hasil dari sebuah ledakan mahadahsyat di angkasa. Kehidupan diperkirakan mulai hadir 1 miliar tahun dan oleh para ahli percaya bahwa lautan merupakan tempat awal mula hadirnya kehidupan. Keberadaan organisme multiseluler dimulai kira-kira 600 juta tahun yang lalu pada awal masa Paleozoic.
Ada empat masa yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. Masa tersebut adalah proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan senozoik
Þ     Proterozoik
Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal dengan bakteri (prokariotik). Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu.
Þ    Paleozoik (Kehidupan Kuno)
Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan, invertebrata, dan hewan vertebrata pertama, masa ini terjadi sekitar 230 juta sampai dengan 600 juta tahun yang lalu. Perkembangan masa ini dimulai dengan semakin banyaknya kehadiran organisme invertebrata di lautan. Beberapa jenis di antaranya masih tersisa hingga kini, di antaranya adalah kelompok Echinodermata, Arthropoda, dan Mollusca. Pada masa ini juga mulai hadirnya zaman karbon sehingga diduga mulai terjadi invasi tumbuhan di daratan.
Selama zaman karbon ini, cuacanya sangat panas dan lembap. Di daratan banyak terdapat tumbuhan dan konifer. Jenis tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan kita ketersediaan bahan bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga mulai mengisi daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar dari serangga yang umum kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun mulai muncul di laut.
*Perbandingan DNA memberikan cara baru untuk mengetahui kekerabatan antarmakhluk hidup.
Þ    Mesozoik (Zaman Reptilia)
Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga, dinosaurus, burung, dan mamalia. Masa ini terjadi antara 250 sampai dengan 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, banyak spesies reptil dari masa zaman karbon mengalami kepunahan tanpa sebab yang pasti dan digantikan dengan jenis dinosaurus. Masa ini dipenuhi dengan jenis-jenis dinosaurus herbivora dan karnivora. Pada zaman jurasik dan cretaceous, jenis reptil yang hidup berukuran sangat besar. Beberapa jenis Sauropods, seperti Brontosaurus dan Brachiosaurus merupakan organisme terbesar yang pernah hidup di daratan bumi kita.
Þ    Senozoik (Zaman Mammalia)
Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga terjadi diversifikasi tumbuhan berbunga, serangga, burung dan mamalia. Selain itu, masa ini juga merupakan awal mula hadirnya manusia (sekitar 3 juta tahun yang lalu).
b.      Ciri-ciri Makhluk hidup
·         Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen  (O2)  sangat  diperlukan  makhluk  hidup  untuk  pembakaran  makanan dalam  tubuh  dan  menghasilkan  energi  yang  diperlukan tubuh  atau  disebut  juga
oksidasi  tubuh.  Energi  ini  digunakan  tubuh  untuk  bergerak  dan  melakukan aktivitas lainnya. Proses  pernapasan  makhluk  hidup  berbeda-beda,  bergantung  pada  tempat  hidup dan  jenis  makhluk  hidup.  Makhluk  hidup  yang  hidup  di  darat  memiliki  sistem pernapasan  yang  berbeda  dengan  makhluk  hidup  yang  hidup  di  air. Adapun nama-nama alat pernapasan selain paru-paru yakni:
-          Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel
-          Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
-          Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
·         Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan  jelas  tampak  terlihat.  Dari geerakan itu makhluk hidup bisa berjalan,  berlari,  dan  menggerakkan tangan, terbang,  dan  lain  sebagainya.  Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak  mudah  dilihat.  Contoh  gerakan  pada  tumbuhan  adalah  menutupnya  daun putri  malu  bila  disentuh.  Daun-daun  pohon  petai  cina  yang  menutup  pada  sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari  yang  selalu  menghadap  matahari.  Gerakan  pada  tumbuhan  disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

- Makan
Seluruh  makhluk  hidup  membutuhkan  makanan.  Makanan  yang   dimakan harus  mengandung  zat-zat  makanan  yang  dibutuhkan  oleh  tubuh.  Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Fungsi makan pada makhluk hidup:
Þ    Menimbulkan energi ( tenaga )
Þ    Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
Þ    Mengganti sel-sel tubuh yag rusak . Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau daun lewat proses fotosintesa.

- Iritabilitas
Salah  satu  ciri  makhluk  hidup  adalah  respons  terhadap  rangsangan. Kemampuan  makhluk  hidup  memberi  tanggapan  terhadap  rangsangan  disebut iritabilitas. Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air dan sentuhan. Misalnya pada daun putri malu  akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan menjalar ke tempat banyak air, batang tumbuhan akan kea rah sinar matahari serta akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi. Hewan dan manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari:

  •   Telinga untuk mendengar
  •    Mata untuk melihat
  •    Kulit untuk meraba
  •    Hidung untuk mencium
  •    Lidah untuk mengecap

-  Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram  setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh sehungga ukuran tubuh menambah dan tidak bisa mengecil kembali.

- Berkembang Biak
Berkembang  biak  atau  reproduksi  adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi  dua  macam,  yaitu  secara  generatif  (kawin)  dan  secara  vegetatif  (tak kawin).  Pada  hewan  tingkat  tinggi  umumnya  berkembang  biak  secara  kawin, sedangkan  pada  hewan  tingkat  rendah  berkembang  biak  dengan  vegetatif  (tak kawin). Tumbuhan  tidak  hanya berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetative Contoh perkembangbiakan  vegetatif  pada  tumbuhan,  di antaranya stek, cangkok, dan tunas.
Þ    Generatif  ,  yaitu  peristiwa  terbentuknya  individu  baru  yang  didahului  oleh pembuahan  (  fertilisasi  )  ,  peembuahan  berarti  meleburnya  sel  kelamin  jantan dengan betina untuk membentuk zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll
Þ    Vegetatif  yaitu  cara  berkembang  biak  tanpa  perkawinan,  jadi  tidakmeliatkan sel  gamet  atau  sel  kelami,  contoh  peremangan  vegetatif  :  tunas,  membelah  diri, spora, umbi geragih
-  Adaptasi
Untuk  dapat  bertahan  hidup  di  lingkungannya,  makhluk  hidup  harus menyesuaikan  diri  dengan  lingkungannya,Tempat  hidup  bagi  makhluk  hidup dapat  melakukan  aktifitasnya  disebut  habitat. Apabila  makhluk  hidup  tersebut tidak  bisa  menyesuaikan  diri  dengan  lingkungannya  maka  akan  mati  atau  bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru.adapun jenis-jenis adaptasi yakni :
Þ    Adaptasi morfologi : penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh, misalnya katak dan itik mempunyai selaput renang pada kakinya yang digunakan untuk berenang.
Þ    Adaptasi tingkah laku : penyesuaian terhadap lingkungandan bentuk tingkah laku, misalnya hewan bermigrasi ke tempat yang banyak makanan.
Þ    Adaptasi fisiologi : penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku, misalnya berkeringat saat cuaca panas.
-  Memerlukan Suhu Tertentu
Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.
- Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi)
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
Þ    Paru paru mengeluarkan CO2
Þ    Kulit mengeluarkan keringat
Þ    Ginjal mengeluarkan uriine

2.3  Persebaran Flora dan Fauna
a.      Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Flora Dan Fauna.
Keberadaan makluk hidup dimuka bumi ini tidak merata dalam pengertian selama persyaratan hidup terpenuhi maka, dapat berkembang biak dengan baik atau sebaiknya akan punah dengan sendirinya. Oleh karena itu persebaran (keberadaan) makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan potensi daya dukung yang dimiliki suatu daerah.
Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi adalah :

ü  Klimatologi atau Iklim.
Setiap spesies hewan maupun tumbuhan habitatnya berbeda sehingga iklim (unsur cuaca) disatu pihak mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi dilain pihak merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup dan berkembang.
Þ    Temperatur (suhu udara).
Jenis tumbuhan maupun hewan tertentu mempunyai toleransi spesies terhadap suhu artinya mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal bagi kehidupannya dalam arti batas suhu minimal dan maksimal.
Contoh : Pohon kelapa tumbuh di daerah ilkim tropic dan Burung pinguin hidup di daerah iklim dingin.
Þ    Kelembaban Udara.
Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat  dikelompokkan menjadi :
·         Xerophyta
Adalah tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah.
Contoh : Kaktus

·         Mesophyta
Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab.
Contoh : Anggrek, Cendawan.
·         Hygrophyta
Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah.
Contoh : Enceng gondok, Teratai.
·         Tropophyta
Adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan, merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.
Contoh : -
Þ    Angin.
Banyak tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh angin (anemogami) dan proses penyebarannya juga dibantu oleh angin (anemokori).
Contoh : Padi penyerbukannya oleh angin, Mahoni penyebarannya oleh angin.
Þ    Curah Hujan.
Banyak sedikitnya curah hujan akan menentukan terhadap formasi vegetasi di muka bumi, sekaligus mempengaruhi terhadap hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu.
Contoh : Padang rumput dengan hewan khas biri-biri, sapi. 

ü  Letak Geografis
Yakini iklim yang berdasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari. Berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi berikut :
Þ    Iklim tropic
Þ    Iklim subtropic
Þ    Iklim sedang
Þ    Iklim dingin
ü  Elevasi dan morfologi (Kondisi Fisik Muka Bumi)
Kondisi fisik yang dimaksud dapat berupa laut, gurun, pegunungan tinggi dsb, yang dapat menjadi perintang tapi juga dapat sebagai perantara terjadinya perpindahan flora dan fauna.
Contoh : Kelapa disebarkan oleh arus laut dan Peg. Andes manghalangi migrasi burung.

ü  Kesuburan tanah
Kondisi tanah yang subur secara ideal apabila terdiri atas 45% unsur anorganik, 5% unsur organik, 25% unsur air dan 25% unsur udara. Komposisi unsur tanah pada umumnya mampu memberikan kebutuhan dasar tanaman walaupun kebutuhan masing-masing tumbuhan berbeda-beda. Pada kawasan tanah yang subur seperti tanah vulkanis, tufa vulkanis, podzol, margalit, alluvial terdapat berbagai jenis vegetasi disertai dengan jenis serangga dan unggas. Sedangkan pada tanah yang kurang subur seperti tanah laterit, terarosa, dan kapur flora dan fauna kurang berkembang dengan baik.

ü  Adaptasi.
Flora dan fauna mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Contoh : -
ü  Seleksi Alam.
Di alam berlaku ketentuan yang kuat adalah yang menang, oleh karena itu setiap binatang akan berusaha untuk menghindari dan bersembunyi dari predatornya.
Contoh : Capung berwarna kusam lebih banyak dari pada yang berwarna cerah karena lebih samar terlihat oleh predatornya.
ü  Makanan.
Beberapa jenis hewan hanya terdapat di daerah tertentu karena hanya di daerah tersebut terdapat makanannya.
Contoh : Koala hanya terdapat di Australia karena ekaliptus yang menjadi makanannya hanya tumbuh di benua Australia.
ü  Persekutuan Hidup.
Beberapa jenis flora dan fauna membentuk persekutuan hidup baik secara mutualis, komensalis atau parasitis.
Contoh : Tumbuhan Aconitum di Amerika Utara proses penyerbukannya tergantung pada tawon tertentu sehingga penyebarannya hanya sejauh penggembaraan tawon.
ü  Manusia.
Manusia terhadap faktor yang sangat menentukan terhadap proses penyebaran flora dan fauna di muka bumi, namun keterlibatannya yang paling akhir baru setelah zaman penjelajahan dimulai.
Contoh : -

b.      Persebaran Flora (tumbuhan)
Penamaan bioma (hutan) didasarkan pada jenis flora yang dominan seperti : hutan bakau, hutan jati, dsb. Komunitas flora secara umum di dunia dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu hutan dengan tumbuhan  utama berupa pohon-pohon besar, padang rumput dengan tumbuhan utama adalah rumput dan gurun dengan tumbuhan utamanya adalah kaktus. Setiap jenis komunitas organism tumbuhan berdasarkan perubahan naik garis lintang yang menjadi pola penurunan suhunya, dalam pembagian zona menurut suhu yakni :

ü  Hutan Hujan Tropis
Adalah hutan yang terletak didaerah hujan tropis yang biasanya beriklim tropika basah (AF). Hutan hujan tropis menutupi 6% permukaan bumi dan dihuni lebih dari setengah spesies hewan dan tumbuhan didunia. Sepanjang tahun hutan cukup mendapatkanair dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama sehngga komunitas hutan tersebut kompleks. Bioma (hutan) hutan hujan tropis terbagi menjadi :
Þ    Hutan Tropika Dataran Rendah (hutan keruing, hutan lagan).
Jenis floranya paling kaya dan beragam dibandingkan jenis hutan lainnya didunia dengan diameter pohon sebagian besar 40 cm-80 cm dan bnyak yang berdiameter >120  cm. Di kawasan barat Indonesia didominasi oleh pohon keruing, balan, damar, meranti dan giam.
Þ    Hutan Hujan Pegunungan Rendah.
Ciri-cirinya :
·         Terdapat pada ketinggian 500-1500 m dpl.
·         Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat nampak yaitu : kelompok ketinggian 5-10 m, 15-20 m dan 30-40 m.
·         Terdapat pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari alap hutan seperti : rasamala dan cemara gunung.
Þ    Hutan Hujan Pegunungan Tertinggi.
Ciri-cirinya :
·         Terdapat pada ketinggian 1500-2400 m dpl.
·         Jenis tumbuhannya lebih sedikit dibanding hutan hujan pegunungan rendah.
·         Diameter pohon lebih besar, daunnya lebih kecil.
·         Didominasi pohon riung, waru teja dan cemara.
Daerah penyebarannya : Sumatera, Sulawesi, Papua, Jabar dan Jateng.
Þ    Hutan SubAlpin (hutan kabut, hutan berlumut).
Ciri-cirinya :
·         Terdapat pada ketinggian 200- 4000 m dpl.
·         Pohon-pohonnya rapat, tetapi pendek antara 8-20 m.
·         Jenisnya sedikit, batang membengkok diselimuti lumut.
Daerah penyebarannya : Papua.
Þ    Hutan Pantai (Fozmasi Butun).
Terdapat didinding pantai dibelakang pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai seperti pandan laut dadap dan cemara laut.
Þ    Hutan Mangrove ( Hutan Bakau, Hutan Air Payau ).
Ciri – cirinya :
·         Lahannya tergenang air laut secara berkala.
·         Airnya payau dengan salinitas 2 - 22 ppm atau air asin dengan salinitas 38 ppm.

ü  Hutan Gugur
Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan kadang-kadang ada gurun, yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang disebabkan oleh hal-hal berikut:
Þ    Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan musim panas sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.
Þ    Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.
Þ    Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan jaraknya. Di hutan gugur, jarak antara pohon-pohonnya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.

ü  Padang Rumput
Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika. Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti yang terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai 3 meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama. Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti berikut:
·         Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan yang ada adalah rumput-rumput kerdil
·         Praire (padang rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan musim panas. Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput tundra.
·         Stepa terdapat di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.
·         Sabana berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Tumbuhan yang bias tahan hidup di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban rendah.

ü  Padang gurun

Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput kearah gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar 250 mm per tahun atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan terjadi penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu dapat lebih dari 40 °C. Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar. Tumbuhan yang dapat hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. Pada umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon. Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang lagi pada musim berikutnya.

ü  Taiga

Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifera, terutama pohon piciaalder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi utara (Siberia Utara, RusiaAmerika Tengah dan utara), dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.

ü  Tundra

Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan serta terang terus menerus. Daerah tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23½°LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi, kalau ada pohon maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichens(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim pertumbuhan, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.
c.       Persebaran Fauna
Wilayah persebarab fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876) . ada faktor penghambat persebaran fauna  yakni Faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan bumi, misalnya perairan, daratan, iklim. Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna menjadi 6 wilayah, yakni :

ü  Zona Australis

Wilayah ini mencakup kawasan AustraliaSelandia baruPapuaMaluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kangurukiwikoalaplatipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasihkasuarikakatua, dan kelompok reptil antara lain buaya, kura-kuraular piton.

ü  Zona Ethiopian

Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajahafrikabadakafrikagorilababonsimpansejerapah,mamalia padang rumput seperti zebraantilopekijangsinga, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai NilMesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucingbajingtikusbabi hutan,kelelawar, dan anjing.

ü  Zona Neartik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika SerikatAmerika Utara dekat Kutub Utara, danGreenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liartikus berkantungbisonmuskoxcaribou, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti kelinci,kelelawaranjingkucing, dan bajing.[3]

ü  Zona Neotropik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazonilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyettrenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

ü  Zona Oriental

Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.

ü  Zona Paleartik

Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua EropaRusia, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai JepangSelat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.


BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Biosfer terdiri dari Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer.
asal-usul makhluk hidup yakni meliputi Teori Cosmozoa &Teori Pfluger, Teori Moore, Teori Allen, Teori Transendemental, Teori Naturalistuk/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik. Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain penelitian, teori-teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang ada yakni dengan menggunakan Teori Abiogenesis, Teori Biogenesis, Teori Evolusi Kimia, Teori Evolusi Biologi dan Waktu Geologis.
Ciri-ciri Makhluk hidup yakni Bernapas, Bergerak, Makan, Iritabilitas, Berkembang Biak, Adaptasi, Memerlukan Suhu Tertentu, Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi)
Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Flora Dan Fauna di permukaan bumi adalah : Klimatologi atau Iklim, Elevasi dan morfologi (Kondisi Fisik Muka Bumi), Kesuburan tanah, Adaptasi, Seleksi Alam, Makanan, Persekutuan Hidup, Manusia.
Persebaran Flora (tumbuhan) di bagi menjadi Hutan Hujan Tropis, Hutan gugur, Padang rumput, Taiga, Tundra
Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna menjadi 6 wilayah, yakni : Zona Australis, Zona Ethiopian, zona, Neartik, Zona Neotropik, Zona Oriental, Zona Paleartik.
3.2  Saran
*      Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat kita untuk mengetahui alam yang Tuhan ciptakan dan telah dirasakan di kehidupan terdahulu sampai sekarang.
*      Dengan mengetahui biosfer dan makhluk hidup yang sangat bermafaat untuk kehidupan Tuhan Ciptakan,  insyaallah akan menambah ketaqwaan kita kepada Tuhan YME.
*      Semoga dengan adanya makalah ini, akan membatu teman-teman dan pihak yang membaca dalam menambah ilmu pengetahuan.


DAFTAR PUSTAKA
 
Harmoni, Ati (2011). Seri Diktat Kuliah : Ilmu alamiah Dasar. : Penerbit Gunadarma.
Rahim, Sukirman, dkk . (2014). Ilmu Alamiah Dasar. Gorontalo : Ideas Publishing


Komentar

Postingan Populer