KUIS TES MENENTUKAN DOMINASI OTAK KIRI, OTAK KANAN ATAU SEIMBANG Bag.1
Hai saudara, pada kali ini saya
akan memuat artikel tentang kuis tes untuk mengetahui apakah kita dalam
berfikir lebih dominan menggunakan otak kanan atau otak kiri atau kemunginan
seimbang menggunakan keduanya. Nah, Tes berikut ini adalah salah satu tes yang terdapat dalam buku yang saya baca,
judulnya yatu Right-Brained Children in a Left-Brained Word karya Jeffrey Freed, M.A.T & Laurie Parsons. Tes ini
terdiri dari 20 pertanyaan, untuk mengetahui dominan otak yang kita gunakan, mari
simak petunjuk ini:
-
Siapkan terlebih
dahulu alat tulis anda,
-
Pertanyaan ini jawablah dengan 2 pilihan yaitu “YA” atau “TIDAK”
-
Jawablah pertanyaan dengan jujur dan apa adanya,
-
Sebelum menjawab semua pertanyaan, Jangan Dulu Melihat Keterangan Hasilnya.
-
Terakhir, jangan lupa hitung banyaknya jawaban “YA” dan “TIDAK” untuk melihat dominan otak yang anda pakai.
Baiklah, silahkan mencoba!
- Apakah anda lebih mudah mengingat wajah dari pada nama?
- Ketika anda disuruh memasang mainan aau perabotan, apakah anda cenderung membuang petunjuknya dan berupaya membangunnya sendiri?
- Apakah anda lebih dapat merenungkan ide-ide kalau dibiarkan sendirian untuk berkonsentrasi, dari pada bekerja kelompok?
- Apakah anda lebih mengandalkan gambar untuk mengingat segalanya, dibandingkan dengan mengandalkan nama dan kata-kata?
- Apakah anda memiliki pendengaran yang sangat tajam?
- Apakah anda lebih suka mengenakan pakaian yang sangat halus dan lama, karena kebanyakan pakaian lainnya terlalu kasar atau terasa gatal?
- Apakah anda cenderung sering menjatuhkan diri sendiri?
- Ketika anda mengeja, apakah anda “melihat”-nya di benak saja (mengeja dalam hati) dari pada menyuarakan suku katanya?
- Ketika sedang mempelajari suatu objek, apakah anda lebih suka mendapatkan “gambaran besarnya” dibandingkan mempelajari banyak fakta?
- Apakah anda pandai mengerjakan teka-teki dan menemukan jalan keluar dari labirin?
- Bisakah ada membanyangkan segalannya dengan baik dalam tiga dimensi? Dengan kata lain, bisakah anda menggambarkan sebuah kubus dalam benak anda, seperti anda bisa memutarnya dan memandangnya dari setiap sudut tanpa kesulitan?
- Apakah dulunya anda dianggap lambat berkembang?
- Apakah dulunya anda perlu menyukai guru anda dulu agar dapat berprestasi dalam mata pelajarannya?
- Apakah konsentrasi anda mudah terganggu sampai-sampai anda sering melamun?
- Apakah anda perfeksionis, sampai-sampai terhalang untuk mencoba hal-hal baru?
- Apakah anda sangat kompetitif, tidak mau kalah dari orang lain?
- Apakah anda pandai memahami orang? Apakah orang-orang mengatakan bahwa anda pandai “membaca” orang?
- Apakah tulisan tangan anda di bawah rata-rata atau buruk?
- Apakah dulunya anda lambat berjalan, atau apakah anda mengalami keterlambatan dalam penguasaan keterampilan motorik lainnya ketika masih kecil?
- Ketika berada ditempat baru, apakah anda anda cenderung mudah menemukan jalan anda?
Nah saudara,
apakah kalian sudah menjawab pertanyaan tadi dengan jujur dan apa adanya? Untuk
melhat hasilnya coba hitung dengan seksama Banyaknya jawaban “YA” dan “TIDAK”.
Saudara perlu
kalian ketahui bahwa semakin banyak jawaban “YA”, maka semakin kedominan otak kanan yang kalian pakai. Untuk
jelasnya sebagai berikut :
-
0-4 jawaban “YA”
mengindikasikan anda sangat dominan menggunakan otak kiri.
-
5-8 jawaban “YA”
agak cenderung menggunakan otak kiri.
-
9-12 jawaban “YA” berarti anda merupakan orang yang menggunkan otak kanan dan
kiri dengan seimbang.
-
13-16 jawaban “YA” agak cenderung menggunakan otak kanan.
-
17-20 jawaban “YA” mengindikasikan anda sangat dominan menggunakan otak kanan.
Berikut
penjelasan dibawah ini akan membantu anda untuk mengenali lebih dalam apakah
jawaban tadi sesuai dengan dominan penggunaan otak anda.
INDIVIDU YANG CENDERUNG MENGGUNKAN OTAK KIRI
Ciri ciri
individu yang cenderung menggunakan otak kiri yakni suka membuat daftar,
berprestasi baik saat beranjak tingkat SLTP, sangat logis dan analitis, dan
biasanya sangat dapat diandalkan. Individu-individu ini cenderung berperastasi
sangat baik disekolahnya. Bahkan di lapangan kerja, mereka mungkin mengisi
posisi-posisi administratif atau aktuarial, individu ini mampu untuk membantu
sistemnya (kerjaan) beroperasi dengan efesien. Kehadiran mereka sangat baik
setiap harinya tetapi mereka tidak terlalu imajinatif. Mereka tidak tertarik dengan tantangan,
gagasan baru, dan pergeseran dalam rutinitas. Ketika berpikir, mereka mampu
juga berpikir dalam bentuk gambar/visual tetapi lebih suka berfungsi di dunia
auditory (Stimuli lewat pendengaran).
Orang yang
cenderung menggunakan otak kiri, ketika diminta mengingat seseorang dari masa
lalunya, bisa mudah mengingat namanya tetapi sulit mengingat wajah atau detail
lain tentang individu tersebut. Mereka cenderung menyimpan informasi dalam
bentuk nama dan kata-kata daripada gambar/visual. Jika individu ini memberikan
petunjuk arah ke rumah mereka, akan banyak menyebutkan jalan dan tanda atau
angka balok daripada menggambarkan peta atau menggambarkan tanda-tanda khusus.
Individu-individu
yang cenderung menggunakan otak kiri juga berpikir secara berurutan, misalnya :
penting sekali bahwa langkah A secara logis menuntuk ke langkah B, Langkah B
secara logis menuntun ke langkah C dan seterusnya. Mereka lebih suka diberi
tahu selangkah demi selangkah, bagaimana caranya merampungkan suatu tugas, dari
pada didemonstrasikan kepada mereka.
Ketika
mempelajari suatu keterampilan baru seperti serve
dalam tenis, mereka mulai dengan pegangan raket yang benar, lalu posisi
tubuh yang benar, cara yang benar untuk melemparkan bolanya, dan sebgainya,
dengan cara dari detail ke keseluruhan. Mereka yang cenderung menggunakan otak
kiri, mencerna informasi keping demi keping hingga mereka mengatakan “Aha!”,
seolah-olah ada lampu yang menyala dibenak mereka, dan tiba-tiba saja mereka
menangkap gambaran besarnya.
Orang yang
cenderung menggunakan otak kirinya sukses di ruang kelas yang melibatkan banyak
mendengar tanpa banyak berpartisipasi aktif. Mereka senang membicarakan dan menuliskan
segalanya. Umumnya mereka lebih mudah memahami aturan mengeja, tata bahasa, dan
tanda baca, mereka lebih mudah menguasai bahasa asing. Orang yang cenderung
menggunakan otak kiri cenderung sangat baik dalam situasi ujian yang ditentukan
batas waktunya dan dalam memecahkan masalah-masalah yang melibatkan logika
berurutan.
Ketika masih
kecil, mereka cenderung lebih suka proyek kelompok dari pada bekerja sendrian,
setelah dewasa mereka senang bergabung dan cepat merangkul ideologi kelompok
dalam bentuk dogma agama atau gerakan politik. Individu-individu ini senang
membuat dan mengikuti aturan. Mereka lebih cenderung menerima dan menghargai
apa yang mereka dengar dan yang mereka baca daripada mempertanyakan dan
berpikir independen.
Individu ini, suka
segala sesuatu yang sudah mereka kenal dan yang mudah diramalkan. Mereka sering
merasa tidak tertarik dengan ide baru, tantangan dan kejutan. Mereka
berprestasi dalam jabatan yang meilbatkan banyak tugas rutin dan paling payah
ketika timbul krisis yang menuntut pemecahan masalah yang kreatif.
INDIVIDU YANG CENDERUNG SEIMBANG MENGGUNAKAN OTAKNYA
Ditengah-tengah
kontinum otak kiri-kanan ada mereka yang cenderung seimbang menggunakan
otaknya, yang dalam hal tertentu menikmati kedua sistem ekstrem ini.
Orang-orang mujur ini dapat mengakses
kekuatan populasi yang cenderung menggunakan otak kiri sekaligus kekuatan
individu yang cenderung menggunakan otak
kanan.
Mereka
mempunyai kemampuan mengagumkan untuk menggeser tugas-tugas kebagian otak yang
paling siap menanganinya. Dalam soal membaca petunjuk atau mengerjakan tugas
logis, orang-orang yang seimbang menggunakan otaknya itu efesian dan cukup
mampu mengurutkan dalam menyelesaikan proyek/tugasnya. Mereka juga menikmati
kemampuan menyeluruh kreatif dan mampu melukis, menciptakan musik dan
menggunakan intuisi mereka. Individu yang seimbang menggunakan otaknya
berpotensi menjadi direktur yang baik, sebab ia mempunyai kemampuan menyeluruh
untuk memecahkan masalah-masalah lebih besar sekaligus perhatian terhadap
detail untuk menerapkannya terhadap sebuah solusi.
Individu ini
dapat melihat hutan sekaligus pepohonannya, dalam artian mereka bisa fokus
lebih dari satu objek. Tetapi ia juga mempunyai keterbatasan, yaitu individu
ini cenderung kurang mempunyai kekuatan organisasi seperti individu yang
cenderung mengggunakan otak kirinya dan kecermelangan kreatif seperti individu
yang cenderung menggunakan otak kanannya.
INDIVIDU YANG CENDERUNG MENGGUNAKAN OTAK KANANNYA
Semakin ke
kanan dominan otak yang dipakai, individu ini semakin intuitif dan acak dalam
pemrosesan dan ia cenderung menyimpan informasi terutama dalam bentuk
gambar/Visual. Ketika disuruh mengingat sesuatu kejadian atau seseorang,
individu ini akan langsung membayangkan suatu gambar, mengingat bahkan detail
yang paling kecil pun. Misalnya : individu yang cenderung menggunakan otak
kanannya akan lebih mungkin membayangkan wajah guru sekolah dasarnya, sementara
individu yang cenderung menggunakan otak kiri akan mengingat namanya. Individu
ini mempunyai daya ingat visual yang sangat baik.
Walaupun
individu ini memiliki kemampuan daya
ingat visual yang sangat kuat, tetapi mereka juga memiliki kelemahan
dalam mengerjakan tugas-tugas yang logis yang menyangkut bahasa, dalam artian kurang bagus dalam dunia kata-kata.
Individu ini
mengalami penundaan dalam pemrosesan auditory (Stimuli lewat pendengaran).
Mereka lebih mudah belajar melalui penggambaran dalam otaknya (Visualisasi),
tidak suka mengerjakan sesuai dengan
petunjuk karena mereka lebih suka membangun dengan caranya sendiri. Orang yang
cenderung menggunakan otak kanan akan mempelajari sesuatu secara menyeluruh
atau keseluruhan bagaian-bagaianya. Mereka lebih mudah menguasai keterampilan dengan
melihat secara praktek daripada dengan
dijelaskan langkah—langkahnya.
Daripada naik
sepeda dengan coba-coba, individu ini akan lebih mempelajari bagaimana anak
lain naik sepeda lalu melakukannya setelah mereka yakin sudah siap. Individu
ini cenderung lambat belajar berjalan waktu masih kecil. Selain itu, mereka
cenderung menguasai konsep-konsep besarnya dulu, lalu mundur dan mengisi
kekosongan-kekosongan informasinya. Semntara mereka lebih suka mengeja secara
visual, mereka masih dapat mengakses belahan otak kirinya untuk belajar
menyuarakan suku-suku katanya.
Orang yang
agak cenderung menggunakan otak kanannya senang mengerjakan beberapa hal
sekaligus. Mereka juga suka pekerjaan yang memungkinkan mereka pergi
kemana-mana, daripada pekerjaan yang memaksa mereka duduk dibelakang meja.
Mereka sangat tidak membutuhkan aturan, bersifat implusif atau cenderung
menuruti dorongan hati, mempertanyakan kewenangan dan merangkul tantangan dan
ide baru. Mereka sangan kompetitif dan perfeksionis.
Individu ini
bisa menjadi genius dan kreatif. Mereka alami dalam menguasai kesenian, musik
atau dalam pemecahan masalah. Cara berpikir mereka spasial dan tiga
dimensional, mereka lebih senang menggambar dan mencipta daripada menulis dan
berbicara. Selain itu juga, mereka juga mempunyai kemampuan alami untuk
membayangkan (berimajinasi) dalam waktu yang lama dibandingkan orang-orang yang
cenderung menggunakan otak kiri ataupun seimbang. Misalnya: seorang arsitek
mampu membayangkan suatu bangunan dalam benaknya walaupun belum dalam bentuk
jadi atau seorang pelukis yang dapat membayangkan detail lukisan mereka sebelum
dituangkan dalam kanvas (bentuk lukisan). Nah, dengan kemampuan membayangkan
inilah, kalau dikendalikan dapat meungkinkan orang yang cenderung menggunakan
otak kanannya sukses di lingkungan akademik.
Orang yang
cenderung menggunakan otak kanan, banyak dikenal memiliki gangguan seperti
salah satunya ADD (Attention Deficit
Disorder) atau lebih di kenal dengan Gangguan Pemusatan Perhatian, Disleksia
atau sering disebut dengan ketidak mampuan belajar bahkan autisme. Tapi jangan
salah, banyak sejumlah tokoh yang cenderung menggunakan otak kanan bahkan oleh
gurunya diidentifikasikan menderita disleksia, bisa menjadi tokoh pelopor,
contohnya seperti Hans Cristian Andersen, Thomas Edison, Leonardo da Vinci,
George S. Patton, mereka mampu memanfaatkan kemampuan otaknya dan bisa berkembang
menjadi orang yang genius dan kreatif. Tapi semua itu, individu tersebut tidak
akan mampu mengembangkan kemampuannya, perlu diketahui bahwa orang tua, guru
maupun lingkungan juga berperan penting dalam mengembangkan kemampuannya.
Note : Untuk Tes Bagian ke-2 akan menyusul nanti.
Itulah ulasan
mengenai Dominasi otak yang kita gunakan, semoga bermanfaat. ^_^
Komentar
Posting Komentar