Makalah Manfaat Perpustakaan Untuk Kecerdasan Siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan perpustakaan sekolah dewasa ini semakin dirasakan keberadaannya.
Kebutuhan akan adanya perpustakaan sekolah yang mampu menunjang kegiatan
belajar mengajar sebagai pusat kegiatan pelaksanaan kurikulum di sekolah
semakin meningkat. Lebih-lebih sejak di undangkan Undang-undang No.2. Tahun
2003 tentang sistem pendidikan Nasional pada Pasal 45 ayat 1 yang menyebutkan :
“Setiap satuan pendidikan formal dan non
formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan
sesuia dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, dan kejiwaan peserta didik”.
Pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bilamana para tenaga
kependidikan maupun peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang
diperlukan untuk penyelenggaraan kegitan belajar mengajar yang bersangkutan.
Salah satu sumber belajar yang amat penting bukan satu-satunya adalah
perpustakaan yang harus memungkinkan tenaga kependidikan dan peserta didik
memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan yang
diperlukan.
Perpustakaan sebagai pusat sumber ilmu, karena di perpustakaan guru dan
siswa serta masyarakat dapat mencari berbagai ilmu dan pengetahuan yang
diperlukan, baik untuk kebutuhan kini maupun untuk yang akan datang.
Perpustakaan dimana saja berada dapat turut berperan dalam rangka meningkatkan
minat baca diharapkan masyarakat Indonesia makin cerdas dan terampil dalam
mengantisipasi tantangan jaman. Sehubungan dengan fungsi perpustakaan tersebut,
maka penulis memilih judul : “Manfaat Perpustakaan di Sekolah Dasar Bagi
Kecerdasan anak”.
B. Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengakibatkan perubahan dan
perkembangan masalah dan tantangan yang harus dihadapi dan dipecahkan oleh
manusia. Di Negara berkembang seperti halnya Indonesia, disadari bahwa jalan
yang paling tepat untuk mengejar ketinggalan dalam berbagai bidang adalah
dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sekaligus berusaha
mencerdaskan bangsanya secara menyeluruh.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut
sistem pendidikan pada masa kini maupun menghasilkan manusia-manusia yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi, menyesuaikan diri serta
mengembangkan perubahan-perubahan yang ada secara efektif. Pendidikan harus
mampu menghasilkan manusia yang terlatih (trainable).
Untuk itu pendidikan harus mampu mendidik para siswanya sedini mungkin untuk
memiliki pengetahuan dan keterampilan memburu, menjaring dan mengolah informasi
secara capat dan tepat ini berartinseawal mungkin daya nalar dan daya analisa
anak harus dipergunakan dan dilatih secara sistematis.
Dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
buku terbukti berdaya guna sebagai salah satu sarana komunikasi bukan saja
merupakan bagian integral dari dan dalam sistem pendidikan, tetapi juga
merupakan salah satu kunci untuk melepaskan diri kita dari dominasi teknologi
dan pengetahuan Negara-negara maju. Maka dalam hal ini perpustakaan dan
pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi yang
bukan saja merupakan secara fisik mengumpul, mengatur, menyimpan dan
menyediakan buku serta ruang baca, akan tetapi benar-benar merupakan pusat
komunikasi dan informasi bagi masyarakat sekelilingnya. Dengan fungsinya
sebagai pusat informasi ini maka diharapkan memberikan sumbangan yang berarti
dalam rangka ikut mencerdaskan bangsa.
Disadari pula bahwa untuk mencerdaskan kehidupan suatu bangsa, pendidikan
tidak hanya terbatas sampai menyelesaikan SD, SMP, atau SMA. Pendidikan
berlangsung seumur hidup (life long
education). Sekolah sebagai pendidikan formal ternyata belum mampu
menampung seluruh informasi yang diperlukan untuk masa yang akan datang. Maka
atas dasar pemikiran tersebut maka perpustakaan dapat turut mengambil bagian
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa selaras dengan kemampuan yang
dihadapi manusia.
C. Rumusan Masalah
Dari pokok-pokok masalah tersebut,
selanjutnya penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
peran perpustakaan Sekolah Dasar dalam mengembangkan minat baca dan kegemaran
membaca guna mencerdaskan anak ?
2. Bagaimanakah
pembinaan dan pengembangan perpustakaan Sekolah Dasar agar perpustakaan
berperan sebagai pusat informasi, referensi, edukasi dan rekreasi guna mencapai
tujuan pendidikan nasional ?
D. Tujuan
Dari rumusan permasalah tersebut,
penulis merumuskan Tujuan sebagai berikut :
1.
Dapat mengetahui peran perpustakaan sekolah Dasar
dalam mengembangkan minat baca dan kegemaran membaca guna mencerdaskan anak
2.
Dapat pembinaan dan pengembangan perpustakaan Sekolah
Dasar agar perpustakaan berperan sebagai pusat informasi, referensi, edukasi
dan rekreasi guna mencapai tujuan pendidikan nasional.
BAB II
LANDASAN
TEORI
A. Perpustakaan Sebagai Sistem
Sekolah adalah suatu sistem. Artinya sekolah terdiri dari komponen-komponen
yang satu sama lain saling berkaitan dan berhubungan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan. Sebagai suatu sistem sekolah terdiri atas komponen guru,
siswa dan prasarana pendidikan yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan itu
adalah perpustakaan.
Perpustakaan dalam sebuah sekolah pada hakekatnya merupakan suatu tempat
dimana terdapat sumber-sumber informasi (bahan informasi) untuk keperluan
belajar, membaca dan mencari informasi bagi masyarakat luas. (lam upaya
mencerdaskan Pawit M yusuf, 1989 : 53). Jadi perpustakaan bukan lah semata-mata
tempat buku-buku atau majalah dan bahan bacaan lain yang bersifat komersil
seperti halnya di toko-toko buku dan taman bacaan. Perpustakaan mempunyai
fungsi dan tanggung jawab sosial disamping turut andil dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui penyebaran informasi kepada masyarakat luas tanpa
membeda-bedakan statusdan kedudukan sosialnya.
Sehingga perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian
integral dari suatu system persekolahan, yang berupa tempat menyimpan,
mengelola dan menyebarluaskan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kebudayaan guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar. (Dinas P dan K
Propinsi Jawa Barat, 200 : 2)
Sebagai suatu sistem, perpustakaan terdiri dari komponen-komponen seperti
buku sebagai sumber ilmu, sarana dan prasarana yang beruparuang perpustakaan
yang memadai, tenaga pengelola perpustakaan (pustakawan) yang terdidik baik dan
terampil serta dana penyelenggaraan dan masyarakat pemakai jasa perpustakaan.
Buku dan perpustakaan memegang peranan penting sebagai sumber ilmu dan
pusat komunikasi bagi masyarakat sekelilingnya, seperti yang ditegaskan oleh
Daoed Yoesouf, sebagai berikut :
“Dalam dunia
pendidikan buku terbukti berdaya guna dan tepat guna sebagai salah satu sarana
pendidikan dan buku sebagai sarana komunikasi bukan saja merupakan bagian
integral dari dan dalam system pendidikan, tetapi juga merupakan salah satu
kunci untuk melepaskan diri kita dari dominasi teknologi dan ilmu pengetahuan
Negara-negara maju. Dalam kaitan ini perpustakaan dan pelayanan perpustakaan
harus dikembangkan sebagai suatu instalasi vital yang bukan saja secara fisik
mengumpul, mengatur, menyimpan dan menyediakan buku dan ruang bacaan, akan
tetapi benar-benar merupakan alat pendidikan dan pusat komunikasi dan informasi
bagi masyarakat sekeliningnya”.
Untuk menjalankanya misalnya sebagai alat pendidikan, sumber atau pusat
informasi dan komunikasi dan sebagai pusat rekreasi dalam demokrasi modern.
Maka perpustakaan harus memperhatikan 4 hal pokok diantaranya : Pertama, adanya
tenaga (pustakawan) yang terdidik baik, aktif serta kreatif; Kedua, adanya
anggaran memadai; Ketiga, adanya buku-buku dan bacaan yang lengkap dan memenuhi
syarat; Keempat, adanya kesadaran yang tinggi dari masyarakat pemakai jasa
perpustakaan. (Agus Sutoyo dan Joko Santoso, 2001). Dengan keempat factor utama
tersebut maka sebuah perpustakaan akan mampu menjalankan misi kewajiban dengan
baik.
Secara garis besar perpustakaan dapat dibagi dalam 4 jenis atau golongan
besar, yakni :
1. Perpustakaan
Umum
2. Perpustakaan
Sekolah
3. Perpustakaan
Universitas dan Perguruan Tinggi
4. Perpustakaan
Khusus
Dan pengkategorian yang empat hal kemudian berkembang menjadi
perpustakaan-perpustakaan yang lahir sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan
masing-masing, sehingga kita mengenal adanya perpustakaan masjid, perpustakaan
RT/RW, perpustakaan koperasi dan lain-lain. Semua jenis perpustakaan tersebut
pada prinsipnya dapat menjalankan fungsinya untuk ikut andil dan berperan dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Semua buku-buku dan bacaan
tertulis ini dapat dijadikan bahan untuk mempelajari dan mencari informasi
untuk memenuhi kebutuhan dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin maju.
B. Perpustakaan
Dalam Konteks Pendidikan
1.
Hakekat
Perpustakaan
a.
Perpustakaan
sekolah merupakan usaha pendidikan. Secara aktif dan positif, perpustakaan
sekolah menyelenggarakan pendidikan yaitu membangkitkan kegemaran membaca dan
minat baca, meningkatkan selara baca, membangkitkan minat terhadap hal-hal baru
melalui buku, referensi, indeks, bibliografi dan lain-lain. Selanjutnya
perpustakaan sekolah mendidik pula kerapian, ketertiban, disiplin dan tanggung
jawab dalam menggunakan fasilitas yng tersedia.
b.
Perpustakaan
sekolah merupakan usaha penyediaan jasa. Perpustakaan mengadakan, mengelola,
menyimpan, sampai siap pakai dan mengedarkan serta memelihara bahan pustaka dan
mengupayakan kegiatan membaca, berdiskusi, konsultasi dan lain-lain.
c.
Perpustakaan
sekolah merupakan usaha menyediakan sumber-sumber informasi. Perpustakaan
sekolah menyediakan media informasi dalam bentuk karya tulis, hasil cetakan dan
rekaman, serta naskah, buku terbitan berkala, surat kabar, brosur, folder,
foto, film, piringan hitam, pita rekaman, dan lain-lain.
d.
Perpustakaan
sekolah merupakan tempat membaca untuk belajar. Para siswa, baik secara
perorangan, kelas, maupun kelompok dapat membaca sumber-sumber informasi baik
yang lama maupun yang baru untuk belajar, konsultasi, penelitian dan untuk
kegiatan sejenisnya.
2.
Fungsi
Perpustakaan Sekolah
Pada garis besarnya fungsi
perpustakaan di sekolah dapat dikategirikan menjadi :
a.
Fungsi
Edukatif (fungsi kedudukan)
Yang dimaksud dengan fungsi edukatif
ialah bahwa perpustakaan harus mampu membangkitkan minat baca para siswa,
mengembangkan dan ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan
daya fikir yang rasianal dan kritis serta mampu membimbing dan membina para
siswa dalam cara menggunakan bahan pustaka dengan baik inilah nilai
kependidikan dari perpustakaan sekolah.
b.
Fungsi
Informatif
Maksudnya ialah bahwa perpustakaan
harus mampu menyediakan bahan-bahan dan sumber informasi yang beraneka ragam,
bermutu dan up to date yang disusun
secara teratur dan pemakaian jasa perpustakaan dalam mencari informasi yang
diperlikan.
c.
Fungsi
Administratif
Maksudnya ialah bahwa perpustakaan
harus disertai dengan kegiatan pencatatan, penyelesaian, pemrosesan bahan-bahan
pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi praktis, efisien dan efektif.
d.
Fungsi
Rekreasi
Artinya bahwa perpustakaan sekolah
disampingmenyediakan buku-buku ilmu pengetahuan, juga perlu menyediakan
buku-buku yang bersifat rekreatif atau hiburan, yang bermutu yang dapat
digunakan para pembaca untuk mengisi waktu-waktu senggang baik untuk buku-buku
cerita, cergam, majalah hiburan dan lain-lain.
Dari pokok-pokok tersebut dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah sebagai perangkat perlengkapan
pendidikan yang merupakan bagian terpadu dari system kurikulum mempunyai fungsi
untuk : (Dinas P dan K Propinsi Jawa Barat, 2000)
a.
Menyerap dan
menghimpun informasi guna kegiatan belajar mengajar.
b.
Mewujudkan
suatu wadah pengetahuan dengan administrasi dan organisasi yang sesui sehingga
mudah pengunaan nya.
c.
Menyediakan
sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi, penelitian
bagi para siswa dan para pengajar.
d.
Menyediakan
bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekreatif yang berkaitan dengan
bidang budaya dan yang dapat meningkatkan selera mengembangkan daya kreatif.
e.
Melaksanakan
layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik sehingga siswa dan para
pengajar tertarik dan terbiasa dalam menggunakan relitas perpustakan.
f.
Menyediakan
informasi yang terpadu dengan sistematis, yang akan member kesempatan kepada
para pemakai jasa perpustakaan tentang bagaimana cara mempergunakan
perpustakaan yang efisien dan efektif.
3.
Tujuan
Perpustakan Sekolah
Secara umum, bahwa tujuan
diselenggarakannya perpustakaan sekolah sebagai satu perangkat kelengkapan
pendidikan dengan kelengkapan-kelengkapan yang lainnya, ada guna meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi
budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebanggsaan dan
cinta tanah air, agar dapat membutuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya dan bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsanya, berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945.
Dengan mengacu kepada
rumusan tujuan umum yang pada intinya adalah tujuan pendidikan nasional (GBHN)
1999 – 2004, maka secara khusus perpustakaan sekolah diselenggarakan dengan
tujuan untuk :
a.
Mengembangkan
minat, kemampuan, kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan
dalam sektor-sektor kehidupan.
b.
Mengembangkan
kemampuanmencari dan mengilah serta memanfaatkan informasi.
c.
Mendidik
murid agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan
berhasil guna.
d.
Meletakkan
dasar-dasar kearah belajar mandiri.
e.
Memupuk
minat dan bakat.
f.
Menumbuhkan
aspresiasi terhadap pengalaman imajinatif.
g.
Menumbuhkan
minat baca di kalangan masyarakat sekolah.
h.
Mengembangkan
sikap kreatif dan inovatif.
i.
Mengembangkan
kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas
tanggung jawab, serta usaha sendiri.
Dengan peran, fungsi dan
tujuan perpustakaan sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka jelas bahwa pada
akhirnya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diarahkan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Manfaat Perpustakaan di Sekolah
Dasar Bagi Kecerdasan Anak.
Maju
mundurnya mutu pendidikan disuatu sekolah dan mutu pendidikan nasional pada
umumnya akan ditentukan pula oleh berjalan atau tidaknya perpustakaan sekolah.
Hal ini karena perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari lembaga
pendidikan sebagai tempat bahan koleksi dan tempat koleksi bahan-bahan terdapat
pendidikan.
Perpustakaan
juga penting karena perpustakaan merupakan sumber informasi yang dapat
dijadikan wahana oleh pada guru maupun siswa dalam melakukan penelitian dan
mencari sumber-sumber yang diperlukan.
Oleh
karena itu semakin berperannya perpustakaan yang ada, maka akan semakin terbuka
jalan untuk mencapai mutu pendidikan yang diharapkan, yang berarti akan
mendorong makin meningkatnya kecerdasan bangsa Indonesia.
Dengan
memperhatikan peran, fungsi tujuan serta hubunganperpustakaan dengan usaha
meningkatkan kualitas pendidikan, maka jelaslah bahwa perpustakaan mamarankan
andil yang sangat besar dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana
yang diamanatka dalam pembukaan UUD 1945.
Dengan
perpustakan yang baik sudah dipastikan bahwa perpustakaan menyediakan
sumber-sumber pustaka dan informasi yang cukup lengkap dan memadai. Dan dengan
dimanfaatkannya perpustakaan sebagai sumber ilmu, sebagai sumber belajar dan
sebagai sumber informasi oleh segenap lapisan masyarakat maka akan mendorong
masyarakat memiliki ilmu pengetahuan yang cukup banyak. Dan sudah barang tentu
dengan semakin banyaknya ilmu-ilmu yang diperoleh maka akan menyebabkan bangsa
Indonesia menjadi lebih pandai. Dan jika ini sudah tercapai maka akan dapat
dipastikan bangsa Indonesia menjadi lebih meningkat kecerdasannya. Dengan
demikian peranan perpustakaan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan dapat dirasakan manfaatnya serta keberadaannya.
B.
Pembinaan dan Pengembangan
Perpustakaan Sekolah Dasar (SD)
Pembinaan perpustakaan sekolah
dimaksudkan agar perpustakaan sekolah dapat berfungsi dan berperan sebagai
pusat informasi, referensi, edukasi, dan rekreasi guna mencapai tujuan
pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 dan Undang-undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Guna mencapai hal itu
pemberdayaan komponen perpustakaan secara berthap.
Pengembangan
perpustakaan sekolah sejalan dengan pembinaan komponen perpustakaan sekolah.
Komponen perpustakaan sekolah yang perlu dikembangkan sehubungan dengan kenyataan
atau permasalahan yang dihadapi saat ini adalah :
1.
Status
Organisasi
Status dan organisasi perpustakaan
sekolah perlu dimantapkan sesuia yang digariskan dalam Undang-undang No. 20
Tahun 2003 pasal 45. Pemantapan dan ketegasan organisasi perpustakaan sekolah
untuk dituangkan kedalam suatu peraturan perundangan sehingga job diskripsi
dari unit kerja perpustakaan dapat memberikan layanan yang optimal bagi
masyarakat belajar (siswa sekolah).
2.
Ruang /
Gedung
Ruang koleksi bahan pustaka di
Sekolah Dasar masih memprihatinkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Jumlah
bahan pustaka yang ada di perpustakaan Sekolah Dasar pada umumnya berupa buku
dan terbitan serial.
3.
Tenaga
Tenaga pengelolaan perpustakaan
secara khusus atau pustakawan belum tersedia. Tugas pengelolaan perpustakaan
selama ini diserahkan kepada guru yang memiliki tugas rangkap. Akibatnya
petugas perpustakaan tidak dapat melayani kebutuhan masyarakat belajar secara
optimal.
4.
Pengembangan
Komponen Yang Lain
Pengembangan komponen yang lain
perlujuga ditingkatkan, dengan mengacu pada fungsi dan peran perpustakaan
sekolah, yaitu sebagai pusat kegiatan belajar mengajar.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Perpustakaan
sebagai integral dari keseluruhan system pendidikan sekolah tidak dapat
dilupakan keberadaan dan manfaatnya, karena antara kegiatan dan peran
perpustakaan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah saling menunjang satu
sama lain.
2.
Perpustakaan
sekolah memegang peranan yang amat pentingdalam upaya ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa.
3.
Perpustakaan
sekolah merupakan sumber belajar, sumber informasi dan sumber ilmu bagi setiap lapisan masyarakat dalam rangka
melakukan penelitian atau untuk memecahkan berbagai persoalan.
4.
Perpustakaan
sekolah menentukan mutu pendidikan, karena dapat memperluas cakrawala berpikir
masyarakat serta merupakan wahana yang tepat untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan rasional.
5.
Perpustakaan
menunjang pelaksanaan belajar siswa disekolah karena dengan perpustakaan siswa
akan memburu informasi secara aktif, sehingga mereka tidak hanya memakan ikan
tetapi secara kritis menunjang dan mengolah informasi yang diterimanya secara
kritis.
B.
Saran – Saran
1.
Diharapkan
kepada pemerintah lebih meningkatkan dan meningkatkan peranan fungsi
perpustakaan dengan cara memperbanyak buku-buku sumber yang bermutu dan
memadai.
2.
Diharapkan
sekolah-sekolah memiliki buku-buku sumber dan referensi yang lengkap, serta
ditata secara sistematis, teratur dan memudahkan pemakaian.
3.
Di
sekolah-sekolah diharapkan memiliki tenaga perpustakaan (pustakawan) yang
benar-benar terdidik, ahli serta aktif kreatif.
4.
Para Pembina
perpustakaan yang belum memiliki kualifikasi diharapkan selalu terbuka tanggap
terhadap perubahan dan perkembangan serta kebutuhan.
5.
Diharapkan
kepada guru dan siswa untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber ilmu, sumber informasi dan sumber belajar sehingga mutu pendidikan di
sekolah makin meningkat.
6.
Diharapkan
perpustakaan-perpustakaan sekolah dimanfaatkan secara efektif dan seefisien
mungkin, agar makin tumbuh kesadaran minat baca dan makin meningkatkan
kecerdasan bangsa Indonesia sebagaimana pembukaan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suyoyo dan Joko Santoso, (2001), Strategi
dan Pemikiran Perpustakaan, Penerbit Sagung Seto, Jakarta
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat, (2000), Himpunan Makalah (Rapat Koordinasi Pembinaan
dan Pendayagunaan Perpustakaan Sekolah Dasar Propinsi Jawa Barat), Dinas P
dan K, Jawa Barat.
___________________, (2000), Pembinaan
Dan Pengembangan Perpustakaan Sekolah Dasar danLlayanan Terpadu Perpustakaan
Sekolah, Dinas P dan K Jawa Barat.
Pawit M. Yusuf, (1989), Bagaimana
Menggunakan Perpustakan, Suara Daerah, Majalah Pendidikan No. 214.
Secretariat Negara RI, (2000), Garis-garis
Besar Haluan Negara, PT. Pabelan, Surakarta.
Udin Zaenudin, (1993), Beberapa
Langkah Pengembangan Perpustakaan SD Dalam Menghadapi Pendidikan Menengah,
Suara Daerah No. 263.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, BP. Dharma Bhakti, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar